Berita NTT

Pemprov NTT Berkomitmen Tingkatkan Akses dan Kualitas Pendidikan

Dalam upaya meningkatkan akses pendidikan menengah dan luar biasa, Pemprov NTT telah mendirikan 3 SLB, 16 SMA, dan 17 SMK baru sepanjang tahun 2023.

Penulis: Irfan Hoi | Editor: Oby Lewanmeru
POS-KUPANG.COM/HO
Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan NTT Ambrosius Kodo 

Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Irfan Hoi

POS-KUPANG.COM, KUPANG  - Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Timur (Pemprov NTT) terus menunjukkan komitmennya dalam meningkatkan akses dan kualitas pendidikan menengah serta pendidikan luar biasa.

Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi NTT, Ambrosius Kodo, melaporkan bahwa jumlah total Sekolah Menengah Atas (SMA), Sekolah Menengah Kejuruan (SMK), dan Sekolah Luar Biasa (SLB) di NTT kini mencapai 1.020 sekolah.

Ambrosius memaparkan rincian jumlah sekolah yang ada, yaitu 616 SMA dengan 395 sekolah negeri dan 221 sekolah swasta sebanyak 353 SMK yang terdiri dari 178 sekolah negeri dan 175 sekolah swasta, serta 48 SLB, dimana 36 di antaranya adalah sekolah negeri dan 12 sekolah swasta.

Selain jumlah yang terus meningkat, kualitas sekolah-sekolah ini juga menjadi perhatian utama. Berdasarkan data terbaru, terdapat 164 SMA, 35 SMK, dan 1 SLB yang sudah berstatus akreditasi A. 

Sementara itu, 15 SLB, 217 SMA, dan 137 SMK berstatus akreditasi B, serta 11 SLB, 177 SMA, dan 111 SMK berstatus akreditasi C.

“Pemerintah Provinsi NTT juga terus berupaya meningkatkan akses pendidikan dengan mendirikan sekolah baru. Pada tahun 2023 lalu, kami telah menambah 3 SLB, 16 SMA, dan 17 SMK baru di seluruh wilayah NTT,” jelas Ambrosius.

Dalam upaya meningkatkan akses pendidikan menengah dan luar biasa, Pemprov NTT telah mendirikan 3 SLB, 16 SMA, dan 17 SMK baru sepanjang tahun 2023.

Pembangunan fasilitas pendidikan juga turut dilakukan demi menjawab kebutuhan masyarakat di berbagai daerah di NTT.

Data tahun 2023 menunjukkan peningkatan partisipasi pendidikan di NTT. Angka Partisipasi Kasar (APK) untuk jenjang SMA/SMK/MA mencapai 88,66 persen, naik dari 86 persen pada tahun sebelumnya. 

Angka Partisipasi Murni (APM) juga mengalami peningkatan menjadi 58,15 persen dari 56 persen di tahun 2022. Peningkatan APK dan APM ini, menurut Ambrosius, menjadi bukti keberhasilan upaya yang dilakukan Pemprov NTT dalam memperluas akses pendidikan menengah.

“Pada awal Juli 2024, kami juga telah menyerahkan SK Gubernur untuk 1.143 guru dengan status Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) Formasi Tahun 2023 yang akan ditempatkan di berbagai SMA, SMK, dan SLB sesuai kebutuhan masing-masing sekolah,” tambah Ambrosius.

Ia berharap kehadiran tenaga pengajar baru ini dapat semakin memperkuat kualitas pendidikan di NTT.

Pemprov NTT akan terus mendukung upaya peningkatan pendidikan ini agar semakin banyak anak-anak di NTT yang mendapatkan akses pendidikan berkualitas, khususnya di daerah terpencil. 

Baca juga: Tahun 2024, Pemprov NTT Ajukan 5300 Formasi Guru PPPK, Ambros Kodo: Guru Honor Persiapkan Diri

Dalam hal tenaga pengajar, pada Juli 2024, Pemprov NTT telah menambah 1.143 Guru Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) Formasi 2023, yang ditempatkan di berbagai sekolah sesuai kebutuhan. 

"Penambahan tenaga pendidik ini diharapkan semakin meningkatkan kualitas pendidikan di NTT," katanya. (fan) 

Ikuti Berita POS-KUPANG.COM lainnya di GOOGLE NEWS

Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved