Berita Kota Kupang
PMII Cabang Kupang Gelar FGD Bahas Pilkada Sambut Indonesia Emas 2045
menjaga moralitas politik adalah penting. Tujuannya agar lahirnya pemimpin yang dibutuhkan masyarakat.
Penulis: Irfan Hoi | Editor: Rosalina Woso
Sisi lain, praktik nepotisme yang marak terjadi di institusi. Munculnya ketidakadilan. Meski beberapa tahun belakangan hal itu mulai berangsur digerus. Pada era saat ini, paling tidak ada harapan kemajuan untuk bangsa ini.
"Persoalan sistem politik ini membuat persoalan lain muncul," kata dia.
Dalam data, 6 dari 10 orang ketika masuk ke perguruan tinggi disinyalir merupakan titipan pejabat. Pada sektor pendidikan hal itu terlihat.
Ahmad berharap agar sistem politik bisa diperbaiki. Dalam data lainnya, dari semua institusi yang ada, ternyata yang memiliki rangking paling bawa tingkat kepercayaan.
Menurut dia, partai politik justru menjadi sarang korupsi. Hampir semua pejabat yang ditangkap Komisi Pemberantasan Korupsi justru berlatar belakang politikus.
Sebagai seorang pemuda, tidak saja melakukan aktivitas akademis. Dia mengajak peserta untuk melakukan refleksi terhadap kondisi bangsa.
"Tahapan dalam Pemilu kita bisa dikatakan adalah tahapan pertama. Ini adalah record kita membangun bangsa," katanya.
Ahmad bilang, Pilkada memiliki konsekuensi yang besar. Sebab, setiap kepala daerah yang ada sedang berkontestasi dan memikirkan diri sendiri. Dia melihat keberadaan parpol justru tidak memiliki nilai dalam bagian ini karena perbedaan koalisi antar Pilkada provinsi dan daerah.
Jika itu terjadi, lanjut dia, maka justru menimbulkan pembengkakan biaya politik. Dengan biaya politik besar, ujungnya adalah potensi melakukan korupsi atau penyimpangan bisa terjadi.
"Peran pemuda adalah mengawal demokrasi. Sehingga penyimpangan itu tidak terjadi. Jangan karena sudah coblos ke TPS pulang, menjadi persoalan ketika tidak dikontrol," kata dia.
Konsep politik di Indonesia berbeda dengan negara lainnya yang dibiayai pemerintah untuk melakukan berbagai aktivitas politik termasuk Pemilu. Pemuda, kata dia, tidak saja berperan sebagai partisipan. Tapi, ikut memastikan Pilkada tidak berjalan curang dan tetap sesuai aturan mainnya.
Dia mendorong agar mahasiswa tidak saja dibutuhkan sumbangan suaranya kepada calon tertentu. Lebih dari itu merupakan ada kontrol kuat yang bisa dilakukan seorang pemuda.
Selain menjaga itu, pemuda juga perlu memastikan moralitas politik itu berlangsung lebih baik. Dua bagian yakni mengawal dan menjaga moralitas politik adalah penting. Tujuannya agar lahirnya pemimpin yang dibutuhkan masyarakat.
Ahmad mendorong pemuda untuk melakukan edukasi politik ke orang-orang sekitar. Paling tidak ada pemahaman politik. Disamping adanya peningkatan kapasitas mengenai demokrasi serta tindakan kongkrit.
"Kita perlu tindakan kongkrit. Sebagai pemuda berpartisipasi dalam advokasi persoalan. Tapi harus paham dulu persoalannya," kata dia.


 
						
					 
						
					 
						
					 
						
					 
						
					 
						
					 
												      	 
												      	![[FULL] Ulah Israel Buat Gencatan Senjata Gaza Rapuh, Pakar Desak AS: Trump Harus Menekan Netanyahu](https://img.youtube.com/vi/BwX4ebwTZ84/mqdefault.jpg) 
				
			 
											 
											 
											 
											 
											
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.