Berita Timor Tengah Utara

Fisip Universitas Timor Gelar Lomba Pidato Bagi Mahasiswa di Provinsi Nusa Tenggara Timur 

sekolah tinggi sedaratan Pulau Timor yang ambil bagian dalam lomba itu. Lomba pidato ini bersifat regional se-provinsi NTT.

Penulis: Dionisius Rebon | Editor: Rosalina Woso
POS-KUPANG.COM/DIONISIUS REBON 
Pose bersama para juri dan peserta lomba pidato Fisip Universitas Timor  

Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Dionisius Rebon 

POS-KUPANG.COM, KEFAMENANU - Program Studi Ilmu Administrasi Negara, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (Fisip) Universitas Timor menggelar lomba pidato bagi para mahasiswa yang mengenyam pendidikan di Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT). Lomba ini diselenggarakan di Aula Biara SVD Noemeto, Jumat, 8 November 2024.

Lomba pidato yang diselenggarakan oleh Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Timor, merupakan kegiatan rutin tahunan. Ada beberapa rangkaian kegiatan lainnya yang sudah di desain oleh fakultas dan prodi masing-masing untuk dieksekusi setiap tahun. 

Saat diwawancarai, Ketua Panitia Lomba Pidato, Hendrikus Hironimus Botha, S. IP., M. AP mengatakan, lomba debat ini dilaksanakan dengan mengusung tema besar "Perdagangan Orang di NTT".

Baca juga: KPU Kabupaten Timor Tengah Utara Gelar Debat Publik Kedua Bagi Paslon Bupati dan Wakil Bupati 

Menurutnya, latar belakang penentuan tema berdasarkan pada fenomena masalah- masalah sosial khususnya soal perdagangan orang atau human trafficking menjadi masalah pelik yang susah ditangani. Panitia lomba berupa mendorong ide dan gagasan baru dari mahasiswa untuk persoalan ini.

"Karena mereka juga bagian dari masyarakat yang nantinya juga menjadi calon pemimpin masyarakat NTT, sehingga mereka harus dipicu keberanian dan gagasan-gagasan yang positif untuk mencari solusi atau alternatif terhadap penyelesaian masalah human trafficking," ujarnya.

Ia menjelaskan, ada dua point penting yang dibebankan panitia kepada peserta, membawa satu tekad bersama bahwa mereka juga menjadi duta untuk membumihanguskan atau membasmi perdagangan orang di NTT.

Selain itu, mereka juga diwajibkan menjadi corong untuk bisa memberikan pemahaman terhadap masyarakat, keluarga terdekat mereka tentang tindakan perdagangan orang di NTT yang cukup meresahkan. 

Sebanyak 7 universitas dan sekolah tinggi sedaratan Pulau Timor yang ambil bagian dalam lomba itu. Lomba pidato ini bersifat regional se-provinsi NTT.

Sebanyak 7 Universitas yakni Unversitas Cendana (Undana), Unversitas Katolik Widya Mandira (Unwira) Kupang, Unversitas Muhammadiyah, STIP Fajar Timor,  Sekolah Tinggi Ilmu Hukum (STIH) Kefamenanu, Universitas Timor (Unimor), dan STIPAS Santo Petrus.  

Peserta yang mendaftar melalui link google form berjumlah 88 orang. Sedangkan yang melalukan registrasi ulang berjumlah 67 orang, dan yang ikut berkompetisi berjumlah 63 orang.

Sementara itu, seorang peserta Lomba Pidato dari Universitas Katolik Widya Mandira (Unwira) Kupang bernama, Maria Katarina Hadu Tukan menyampaikan terima kasih kepada Universitas Timor yang telah menyelenggarakan kegiatan ini. Turut serta mengikuti lomba pidato yang diselenggarakan oleh Universitas Timor, merupakan pengalaman yang sangat luar biasa. 

Ia mengakui bahwa, lomba pidato ini merupakan pengalaman pertama Maria mengikuti lomba pidato yang diselenggarakan di luar dari Unwira. 

Menilik tema lomba yang diusung ini, Maria berpendapat bahwa, kaum muda khususnya mahasiswa memiliki tanggung jawab moril dalam mengedukasi masyarakat untuk menghindari rayuan calo perekrut tenaga kerja. Edukasi ini dilakukan secara berkala dan menyentuh semua lapisan masyarakat. (*)

Ikuti Berita POS-KUPANG.COM Lainnya di GOOGLE NEWS

Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved