Renungan Harian Kristen

Renungan Harian Kristen Sabtu 9 November 2024, Hak Manusia Atas Tanah 2

Ia tahu bahwa Izebel akan mengubah tanah perjanjian menjadi tanah berhala dan itu akan mendatangkan hukuman Allah atas seluruh bangsa.

Editor: Oby Lewanmeru
POS-KUPANG.COM/HO-YOUTUBE
Hak atas tanah. Renungan Harian Kristen Sabtu 9 November 2024, Hak Manusia Atas Tanah 2 

Nabot yang menolak memberikannya kepadamu dengan bayaran uang, sudah tidak ada lagi; ia sudah mati.” -ayat 15

POS-KUPANG.COM. KUPANG - Renungan Harian Kristen Sabtu 9 November 2024, Hak Manusia Atas Tanah 2, merujuk pada Kitab 1Raja-Raja 21:5-16.

Artikel ini dikutip dari buku Renungan Harian Suluh Injil yang diterbitkan Gereja Masehi Injili di Timor ( GMIT ).

POS-KUPANG.COM telah mendapat izin dari anggota Tim Penulis Komunitas Suluh Injil edisi November 2024. 

Tema Bulan November 2024 Bulan Lingkungan Hidup GMIT  “Mengalami Keadilan dan Damai Sejahtera Dalam Semesta”. 

Simak selengkapnya Renungan Harian Kristen berikut ini:

Perilaku Ahab setelah ditolak oleh Nabot dalam upayanya menawarkan tukar guling tanah dengan Nabot, menunjukkan perilaku kekanakkanakan yang memalukan kaum laki-laki.

Di sisi lain, ada seorang perempuan, Izebel, istri Ahab, yang mendominasi dan bertindak melampaui kewenangan suaminya, raja Ahab. Izebel ini anak raja Sidon, tidak percaya Allah, penyembah berhala, sangat licik dan berhati jahat (16:31).

Ia memanfaatkan kelemahan suaminya untuk mengambil alih kekuasaan di segala bidang. Izebel mendengarkan keluhan suaminya yang kekanak-kanakan itu.

Izebel mengingatkan Ahab akan kekuasaannya sebagai raja yang bisa berbuat apa saja. Tetapi ia juga tahu bahwa Ahab tidak mampu. Izebel merancang pembunuhan terhadap Nabot dengan tuduhan pemberontakan.

Setelah Nabot mati, Ahab mengambil tanah Nabot menjadi miliknya. Perbuatan Ahab dan Izebel sungguh memalukan dan menunjukkan keserakahan.

Kuasa dan kekayaan tidak mampu membuat mereka puas tetapi selalu merasa kurang. Tanah itu tidak pernah dijual atau diserahkan kepada Ahab.

Baca juga: Renungan Harian Kristen Kamis 7 November 2024, Menabur Kebenaran, Menuai Berkat

Nabot tidak mau menjual tanah kepada Ahab karena dia mengerti tanah itu tanah perjanjian yang sudah dikuduskan oleh Allah.

Nabot tahu isteri Ahab, Izebel berasal dari bangsa lain yang menyembah berhala dan berhati sangat jahat.

Ia tahu bahwa Izebel akan mengubah tanah perjanjian menjadi tanah berhala dan itu akan mendatangkan hukuman Allah atas seluruh bangsa.

Nabot tahu konsekuensi dari penolakannya, nyawanya menjadi taruhan. Dan ia tidak mundur sedikit pun.

Nyawa memang tidak bisa dicari, tetapi dia mau mati sebagai orang yang tidak mengkhianati bangsanya dan tidak menjual pemberian Allah bagi bangsanya.

Banyak orang tidak peduli jual tanah kepada siapa dan akan bangun apa. Izebel memang sangat menakutkan, tetapi Nabot memilih takut kepada Allah.

Lebih baik dihukum mati oleh manusia walaupun tidak bersalah dari pada dihukum karena tidak setia kepada Allah. Inilah spiritualitas dan mental yang sangat tangguh.

LANGKAH IMAN.

Bisnis jual beli tanah hari ini hal biasa. Bisa untung, bisa juga rugi. Dari spiritualitas dan mental Nabot, kita belajar bahwa tanah memiliki nilai berharga dan jangan sampai jatuh ke tangan orang yang salah.

Spiritualitas dan mental yang kuat akan menolong kita untuk tidak mengutamakan keuntungan materi saat ada tawaran maupun ancaman.

Tanah menyatakan identitas kita sebagai makhluk ciptaan Tuhan dan kepadaNya kita menyembah. Jangan sampai tanah menjadi berhala. Amin!

Alamat Sekretariat Suluh Injil: 

Jl. Seruni No. 8 – Naikoten 1
Kota Kupang – NTT

Alamat email:
bethseba0906@gmail.com
WhatsApp
Neti 08113828074  dan Ibu Eka 085239108328

Ikuti Berita POS-KUPANG.COM lainnya di GOOGLE NEWS

Sumber: Pos Kupang
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved