Renungan Harian Katolik

Renungan Harian Katolik Jumat 8 November 2024, “Bendahara yang Tidak Jujur itu Dipuji Tuannya”

Dia dituduh tidak jujur karena menghamburkan uang tuannya dan cara menyelesaikan masalah itu pun dengan tidak jujur. 

|
Editor: Rosalina Woso
POS-KUPANG.COM/HODOK
Bruder Pio Hayon SVD menyampaikan Renungan Harian Katolik Jumat 8 November 2024, “Bendahara yang Tidak Jujur itu Dipuji Tuannya” 

Oleh: Bruder Pio Hayon SVD

POS-KUPANG.COM - Renungan Harian Katolik Jumat 8 November 2024, “Bendahara yang Tidak Jujur itu Dipuji Tuannya”

Hari Jumat Biasa Pekan XXXI

Bacaan I: Flp.  3: 17- 4: 1
Injil: Lukas 16: 1-8     

Saudari/a yang terkasih dalam Kristus

Salam damai  sejahtera untuk kita semua. Orang yang tidak jujur artinya orang itu menjalankan sesuatu dengan tipu menipu banyak hal  untuk mengelabui orang lain lain. Selama orang yang tidak jujur itu bekerja maka dia akan tetap melakukan semua hal dengan tidak jujur.

Mengapa? Karena dia harus menutupi  semua ketidakjujurannya selama mungkin agar dia bisa selamat dari jerat hukum yang akan menimpa dirinya. Sekali tidak jujur maka selanjutnya akan juga tetap tidak jujur.

Saudari/a yang terkasih dalam Kristus

 

Baca juga: Renungan Harian Katolik Rabu 6 November 2024, “yang Tidak Melepaskan Diri”

 

Hari ini kita kembali lagi disuguhkan dengan permenungan dari bacaan suci dari surat St Paulus kepada jemaat di Filipi dan dari Injil Lukas. Dari bacaan pertama kita kembali lagi pengajaran santo Paulus sekaligus mengaja umat di Filipi untuk memperhatikan cara hidup mereka agar mereka menjadi lebih baik dalam cara hidup mereka. 

Paulus mengajak mereka  untuk  mencontohi cara hidupnya  yang selalu membaktikan hidupnya untuk  kemuliaan Tuhan. Hal ini disampaikan Paulus karena banyak dari cara hidup jemaat yang sudah seperti musuh salih Kristus. Itu berarti jemaat telah melawan Kristus. Paulu menyebut mereka itu sebagai berikut: “Kesudahan mereka ialah kebinasaan, Tuhan mereka ialah perut, dan kemuliaan mereka ialah hal-hal aib, sedangkan pikiran mereka semata-mata tertuju ke perkara-perkara duniawi.”

Paulus menyebutkan ciri-ciri orang yang memiliki cara hidup yang salah yang melawan salib Kristus itu. Akhir hidup mereka adalah kebinasaan dan hidup mereka hanya tertuju kepada hal-hal duniawi. Untuk itu Paulus mengajak umat di Filipi untuk mengubah cara hidup mereka yang telah percaya kepada Kristus yaitu warga kerajaan surga.

Dalam iman itu, kita menantikan Yesus Kristus sang penyelamat yang akan mengubah tubuh kita yang hina menjadi serupa dengan tubuhNya yang mulia. Maka setiap orang yang percaya kepadaNya akan peroleh hidup kekal karena Dia telah menaklukkan segala sesuatu di dalam diriNya termasuk dosa dan maut. Dan dalam Injil, Yesus menyampaikan satu perumpamaan tentang seorang bendahara yang tidak jujur yang dituduh oleh tuannya karena tidak bekerja dengan benar sebagai seorang bendahara.

Dia dituduhkan menghamburkan uang tuannya dan diminta untuk mempertanggungjawabkan semua hasil kerjanya untuk mengetahui kebenaran cerita tentang dia dan dia akan diberhentikan. Dan bendahara yang tidak jujur itu mulai mencari jalan agar dia bisa tetap bekerja. Maka dalam kisah itu diceritakan bahwa sang bendahara itu mulai membuat surat-surat utang palsu bagi orang-orang yang utang pada tuannya dengan tidak jujur.

Ia memotong jumlah utang menjadi lebih ringan kepada semua yang membuat utang dan mendapatkan kembali uang-uang hasil membayar utang tuannya. Tuduhan yang diberikan kepada bendahara adalah telah menghambur-hamburkan uang atau dalam bahasa kita korupsi uang tuannya.

Halaman
12
Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved