Renungan Harian Katolik

Renungan Harian Katolik Kamis 7 November 2024, Cari dan Bawa Kembali yang Hilang 

misi Yesus adalah mencari sampai dapat dan membawa kembali setiap orang yang hilang karena dosa. Itulah Allah kita.

Editor: Rosalina Woso
POS-KUPANG.COM/HO-DOK
Pastor John Lewar, SVD menyampaikan Renungan Harian Katolik Kamis 7 November 2024, Cari dan Bawa Kembali yang Hilang  

Oleh: Pastor John Lewar, SVD

POS-KUPANG.COM - Renungan Harian Katolik Kamis 7 November 2024, Cari dan Bawa Kembali yang Hilang 

Biara Soverdi St. Yosef Freinademetz STM Nenuk Atambua Timor

Hari Biasa Pekan XXXI
Lectio: Filipi 3:3-8a; Mazmur 105:2-3.4-5.6-7

Injil: Lukas 15:1-10.

Meditatio:

Pada tahun delapan puluhan, memiliki sapi adalah kebanggaan dan kebahagiaan bagi petani di kampung kami. Sapi adalah harta benda yang sangat berharga karena bisa digunakan untuk membajak sawah dan menjadi tabungan sebab sewaktu-waktu bisa dijual ketika ada keperluan mendesak, uang sekolah anak dan mahasiswa atau juga bila ada anggota
keluarga yang meninggal.

Kehilangan sapi sama dengan kehilangan sebagian hidup. Ketika ada sapi yang hilang karena dicuri, semua warga
ikut merasa kehilangan dan akan mencarinya bersama-sama. Ketika sapi ditemukan, kebahagiaan tidak hanya dirasakan oleh sang pemilik saja, tetapi juga oleh seluruh warga.

Dari pengalaman di atas, kita bisa memahami mengapa si gembala meninggalkan sembilan puluh sembilan ekor domba demi mencari seekor domba yang hilang, juga mengapa si perempuan mencari dengan cermat satu dirhamnya yang hilang. Domba adalah peliharaan yang berharga.

Karena sangat berharga, si gembala rela mengorbankan nyawa demi menyelamatkan domba-dombanya dari serangan binatang liar. Ketika malam tiba, gembala dan domba akan tidur di tempat yang sama agar domba-domba itu terhindar dari pencurian. Kendati hanya satu ekor, domba itu sangat berarti bagi hidup si gembala. Begitu pun dengan perempuan yang kehilangan dirham. Dirham itu sangat berarti baginya.

Perumpamaan ini disampaikan Yesus untuk menjawab kritikan para ahli Taurat dan orang Farisi. Mereka mengkritik Yesus karena membiarkan para pendosa dan pemungut cukai duduk bersama Dia dan mendengarkan ajaran-Nya. Para ahli Taurat dan orang Farisi berpendapat bahwa orang baik harus berkumpul dengan orang baik secara eksklusif.
Para pendosa harus dikeluarkan dari kelompok mereka. Namun, Yesus memiliki pandangan yang berbeda.

Yesus mengajarkan bahwa setiap orang berharga di mata Allah, entah itu orang baik atau jahat. Karena begitu berharga, Allah tidak mau kehilangan satu pun dari mereka. Bagaikan gembala yang mencari dombanya yang hilang atau perempuan yang mencari dengan cermat dirhamnya yang hilang, misi Yesus adalah mencari sampai dapat dan
membawa kembali setiap orang yang hilang karena dosa. Itulah Allah kita. Dia adalah Allah yang penuh belas kasih.

Perumpamaan domba yang hilang dan dirham yang hilang sebetulnya adalah gambaran tentang cinta Allah yang begitu besar kepada manusia sehingga Ia selalu mencari sampai menemukannya. Walaupun manusia berdosa Allah tetap menaruh kerahimanNya kepada manusia karena Ia menyayangi manusia. Allah tidak ingin manusia hidup dalam dosa.
Puncak dari cinta Allah adalah memaafkan dosa manusia. 

Mencari dan membawa kembali yang hilang adalah misi kita semua. Misi setiap orang Kristen adalah memberikan kesaksian bahwa Allah yang kita imani ialah Allah yang penuh belas kasih.

Marilah kita membangun “komunitas domba” atau “komunitas dirham,” yakni komunitas yang mencari dan membawa kembali yang hilang, komunitas yang bersukacita atas ditemukannya kembali mereka yang hilang. Janganlah kita
membangun “komunitas Farisi” atau “komunitas ahli Taurat,” yakni komunitas yang suka menghakimi dan yang bersikap eksklusif. Hal ini bisa kita mulai dari keluarga dan lingkungan sekitar kita (https://www.lbi.or.id/2020/11/05).

Halaman
12
Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved