Amerika Serikat

Presiden Tiongkok Xi Jinping  Selamat kepada Trump atas Kemenangan Pemilu dan Mendesak Kerja Sama

Hubungan Tiongkok-AS  yang stabil, sehat dan berkelanjutan melayani kepentingan bersama kedua negara dan memenuhi harapan komunitas internasional.

Editor: Agustinus Sape
AP PHOTO/SUSAN WALSH, FILE
Pada arsip foto Sabtu, 29 Juni 2019 ini, Presiden AS Donald Trump, kiri, bertemu dengan Presiden Tiongkok Xi Jinping di sela-sela KTT G-20 di Osaka, Jepang. 

POS-KUPANG.COM - Presiden Tiongkok Xi Jinping mengucapkan selamat kepada Presiden Amerika Serikat terpilih Donald Trump atas kemenangan pemilunya dan melobi pemimpin baru AS tersebut untuk menerapkan “kerja sama yang saling menguntungkan,” kata para pejabat Beijing pada hari Kamis.

Xi, dalam pesan ucapan selamatnya, “menunjukkan bahwa sejarah memberi tahu kita bahwa Tiongkok dan AS akan memperoleh keuntungan dari kerja sama dan kerugian dari konfrontasi,” kata juru bicara Kementerian Luar Negeri Mao Ning.

“Hubungan Tiongkok-AS  yang stabil, sehat dan berkelanjutan melayani kepentingan bersama kedua negara dan memenuhi harapan komunitas internasional,” katanya.

Trump telah menekankan hubungannya dengan Xi sambil mendukung sikap keras dalam perdagangan dengan Tiongkok.

Kedua negara adidaya tersebut mencapai kesepakatan perdagangan besar pada awal tahun 2020, namun ketegangan mengenai virus corona dan asal-usulnya menyebabkan keretakan antara Trump dan Tiongkok dan mengacaukan aspek-aspek perjanjian tersebut.

Trump telah mengancam untuk mengenakan tarif sebesar 60 persen pada impor Tiongkok, dengan mengatakan bahwa hal itu akan memaksa perusahaan untuk bergantung pada manufaktur Amerika daripada meremehkan pekerja AS yang memiliki barang-barang murah. Namun ia meningkatkan kekhawatiran akan perang dagang yang dapat berdampak pada perekonomian.

“Secara umum, izinkan saya menegaskan kembali bahwa tidak ada pemenang dalam perang dagang, dan dunia juga tidak akan mendapat manfaat darinya,” kata Mao.

Trump berkampanye dengan janji untuk mengakhiri konflik global, namun Tiongkok meningkatkan kekhawatiran bahwa mereka akan menyerang Taiwan, sebuah pulau demokratis yang dianggap Beijing sebagai provinsi yang memisahkan diri.

Mao mengatakan pemerintahan baru harus menghindari situasi ini.

“Tiongkok dengan tegas menentang interaksi resmi dalam bentuk apa pun antara AS dan Taiwan,” kata Mao. “Posisi ini konsisten dan jelas.”

Dia mengatakan AS perlu “dengan sungguh-sungguh mematuhi prinsip satu Tiongkok.”

Di bawah kebijakan satu Tiongkok, pemerintah AS mengakui keyakinan Beijing terhadap pemerintahan tunggal Tiongkok dan tetap mengizinkan hubungan informal dengan Taiwan. (washingtontimews.com)

Ikuti berita POS-KUPANG.COM di GOOGLE NEWS

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved