833 Warga Flores Timur Mengungsi ke Sikka Imbas Gunung Lewotobi Meletus, Ada Balita, Bayi dan Bumil

Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Aris Nin

POS-KUPANG.COM, MAUMERE - Meletusnya Gunung Lewotobi Laki-laki di Kecamatan Wulanggitang, Kabupaten Flores Timur, Provinsi NTT, Minggu 3 November 2024 malam berdampak pada warga mengungsi ke tempat yang aman.

Warga yang terkena dampak erupsi gunung sebagian besar memilih mengungsi di beberapa desa di Kecamatan Talibura, Kabupaten Sikka.

Desa yang menjadi tempat pengungsian warga sesuai laporan dari Polres Sikka ada tiga desa yakni Desa Timutawa, Kringa dan Hikong, Kecamatan Talibura.

Kapolres Sikka, AKBP Hardy B Winata dalam keterangan kepada POS-KUPANG.COM di Maumere, Selasa, 5 November 2024 siang menjelaskan, tiga desa yang menjadi tempat pengungsian warga yang terkena dampak erupsi Gunung Lewotobi berada di perbatasan Kabupaten Flores Timur dan Sikka.

Untuk di Desa Tiwutawa, lanjutnya, ada 8 KK dan 27 jiwa terdiri dari 8 laki-laki dan 19 perempuan.

Desa Kringa ada 119 KK, 419 jiwa yang terdiri dari laki-laki 198 dan perempuan 221 dan bayi 7 orang serta balita 12 orang.

Ada juga ibu hamil 3 orang, lansia 37 dan disabilita 2 orang.

Sementara itu, Desa Hikong ada 111 KK, 387 jiwa, lansia 48, bayi balita 33 dan ibu hamil 3 orang.

"Jumlah total pengungsian  di Kabupaten Sikka yang menyebar di tiga desa ada 833 jiwa," papar Kapolres Sikka.

Ia menegaskan, data pengungsian di Sikka ini sesuai laporan per-tanggal 4 November 2024 sore dari tempat pengungsian.

"Saya selaku Kapolres Sikka mengimbau kepada semua pengungsi tetap tenang dan aparat Polres Sikka tetap akan melakukan pengamanan di tempat pengungsian," ujar Kapolres Sikka. (*)

Ikuti Berita POS-KUPANG.COM lainnya di GOOGLE NEWS