Renungan Harian Kristen

Renungan Harian Kristen Senin 4 November 2024, Selamatkan Bumi Milik Allah

Manusia berusaha “mengeluarkan” Allah dari alam semesta agar manusia bebas melakukan apapun yang dikehendaki hatinya.

Editor: Oby Lewanmeru
POS-KUPANG.COM/HO
Selamatkan Bumi. Renungan Harian Kristen Senin 4 November 2024 

Inikah dia yang membuat bumi gemetar, dan membuat kerajaan-kerajaan berguncang? -ayat 16

POS-KUPANG.COM. KUPANG - Renungan Harian Kristen Senin 4 November 2024, Selamatkan Bumi Milik Allah, merujuk pada Kitab Yesaya 14:12-23.

Artikel ini dikutip dari buku Renungan Harian Suluh Injil yang diterbitkan Gereja Masehi Injili di Timor ( GMIT ).

POS-KUPANG.COM telah mendapat izin dari anggota Tim Penulis Komunitas Suluh Injil edisi November 2024. 

Tema Bulan November 2024 Bulan Lingkungan Hidup GMIT  “Mengalami Keadilan dan Damai Sejahtera
Dalam Semesta”. 

Simak selengkapnya Renungan Harian Kristen berikut ini:

Allah adalah Pencipta. Ia menjadikan segala sesuatu ada dan segala sesuatu memiliki permulaan.

Ia juga yang menentukan batas akhir segala sesuatu yang diciptakan-Nya. Semua makhluk saling terhubung satu kepada yang lain di alam semesta ini.

Walaupun Alkitab juga tidak memberitahukan kita secara lengkap tentang keberadaan planet-planet lain yang ada di alam semesta ini, namun yang kita tahu ialah Allah yang menciptakan segala sesuatu untuk suatu tujuan.

Tidak ada apa pun yang ada dengan sendirinya dan segala sesuatu bergantung sepenuhnya kepada Allah.

Tetapi bagaimana dengan keberadaan si jahat? Alkitab tidak mengatakan kepada kita tentang bagaimana asal usul iblis dan kejahatan, padahal mereka memainkan peran penting dalam narasi penciptaan.

Bagaimana memahami semua penderitaan yang terjadi di bumi sebagai akibat dari adanya kejahatan? Nabi Yesaya menuliskan tentang raja Babel yang mengklaim dirinya sebagai allah yang mahakuasa. Ia memposisikan dirinya sebagai pemberontak terhadap Allah.

Baca juga: Renungan Harian Kristen Minggu 3 November 2024, Memuji Allah Sang Pemelihara

Atas kesombongan dan pemberontakannya itu ia dihukum. Ia diturunkan ke dunia orang mati, ke tempat yang paling dalam di liang kubur.

 Tempat yang memiliki kemiripan dengan apa yang kita sebut “neraka”. Gambaran Yesaya tentang raja Babel inilah yang dapat digunakan untuk menjelaskan tentang iblis dan kehendak bebasnya yang membawanya kepada kejatuhan kekal.

Semula ia adalah makhluk rohani yang diciptakan Allah, namun ia memberontak kepada Allah dan karenanya ia dilemparkan keluar dan jatuh ke bumi.

Halaman
12
Sumber: Pos Kupang
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved