Uskup Labuan Bajo Terpilih
Ribuan Umat Menghadiri Tahbisan Uskup Mgr. Maksimus Regus di Labuan Bajo Manggarai Barat
menguduskan diri sama seperti Tuhan Yesus adalah Kudus. Oleh karena itu, kita semua memiliki kewajiban untuk memilih menjadi bagian -bagian gereja
Pada hari ini Tuhan menawarkan sebuah pendekatan yang laian dalam relasi kita dengannya. Dia memperlihatkan pendekatan yang memukau sekaligus menantang. sepanjang sejarah pendekatan itu dia perlihatkan dengan cinta tak terbatas.
Ia menawarkan keselamatan, keselamatan adalah model pendekatan Tuhan kepada manusia. Mengajak dunia untuk saling menghargai, mengalirkan harapan kepada dunia yang sedang terpecah.
Paus Fransiskus mengagaskan kemaunusiaan bersama pada pengalamn, perasaaan, dan sifat-sifat yang menghubungkan semua pada pada berbagai budaya. Ia menekankan meskipun ada perbedaan dalam agama, sosial budaya tapi selalu ada benang merah yang megikat setiap individu.
Kehadiran keuskupan Labuan Bajo adalah anugerah tepat waktu bagi gereja yang menjadi pintu gerbang dunia yang memadukan budaya, iman dan beragama Masyarakat dalam satu persimpangan spiritual. Keuskupan ini menjawab kebutuhan pastoral, memperkuat persekutuan, serta menjadi harapan dan iman bagi semua yang datang ke Labuan Bajo. bersama Gereja kita berjalan bersama.
Kesukupan ini pasti banyak tantangan. Karena itu keuskupan harus membangun fondasi baru baik spritual maupun pastoral. denga rendah hati saya mohon doa dan dukungan kita semua. keuskupan ini mebutuhkan bimbingan dan kebijkasaaan, juga dukungan kesukupan seluruh Indoensia.
Diharapkan agar keuskupan yang lebih kaya membantu keuskupan yang miskin. Kita juga berusaha menciptakan gereja yang ramah, inklusif dan berkomitmen pada nilai-nilai injil kata Mgr Maksi.
Uskup Ruteng Mgr. Siprianus Hormat menegaskan bahwa pada mulanya asa yang terbersit. Asa ini terbingkai jernih dalam proposal keuskupan Labuan Bajo dari Keuskupan Ruteng kepada Propaganda Fide di Roma pada tahun 2021.
Gayung bersambut pada tahun 2022 vatikan menerima proposal Keuskupan Labuan Bajo yang meliptui wilayah kabupaten Manggarai Barat. Asa ini berkuncup indah pada tanggal 1 juni 2024 ketika bapa suci Paus Fransiskus megangkat Rd Maksimus Regus imam keuskupan Ruteng menjadi gembala perdana keuskupan baru Labuan Bajo. Hari ini kuncup harapan itu terwujud merayakan momentum agung dan luhur .dimana Tuhan mengurapi hamabanya Mgr Maksi.
Latar belakang pemekaran ini karena luasnya keuskupan Ruteng dan akses serta topografi yang menantang, yang terdiri dari gunung dan lembah yang terhampar luas ditambah dengan jumlah umat katolik yang terbesar diseluruh indoensia.
Delapan ratusan ribu jiwa yang tersebar. Dengan luasnya ini membutuhkan pastoral baru demi pelayanan kon ektual dan integral semakin efisien dan efektif.
Terlebih pembagunan dalam dasa warsa terakhir ini perkembangan Manggarai Barat sangat pesat dengan ditetapkan sebagai pariwisata super premium. Dengan perkembangan pembanugan tersebut meningkatkan dan memetakan peluang pastoral yang tak boleh diabaikan apalagi diacuhkan oleh mindset mental yang terbuai, dalasm zona nyaman pastoral.
Dengan perkembangan jaman yang begitu pesat akar spitualitas dan kekatolikan di pintu gerbang pulau kekatolikan Flores ini.dengan penuh suka cita Gereja lokal keuskupan Ruteng terpanggil dan terdorong untuk memekarkan dirinya ke wilayah barat tanah nuca lale.
Pada perayaaan ini bukan kebetulan tepat dengan perayaan hari raya para orang kudus, orang kudus bukan karena suci hatinyam tapi karena kehebatan Allah. Keuskupan baru ini sesungguhnya karya rahmat Allah, hadiah yang indah dan mulia, bagi selurh umat allah di Wilayah ini.mengapa orang miskin, orang sengsara, orang teraniaya, dan termarginalkan disebut berbahagia karena dalam kelemahan dan kerapuhan manusia tampakan kekuatan Allah yang berlimpah-limpah
kedepannya ada banyak hal baru ada banyak tanatangan, tetapi beragam peluang pastoral. Manusia jaman ini sering mengalami ketegangan , mengalami kegalauan, mengalami keterpecahan tanapa prinsip dalam diroinya yang menata danb merangkai kesatuandan harmoni dirinya.
Manusia jatuh dalam individualisme, jautuh dalm egisme dan narsisme, perjumapaan dengan sesama bukan menjadi jalan cinta, tetapi jalan penguasaan, jalan pemerasan, jalan penganiayaan, dan jalan peperangan. manusia diajak kembali kedalam dirinya sendiri, inti dirinya.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.