Renungan Harian Kristen
Renungan Harian Kristen Sabtu 2 November 2024, Manusia Berpikir Sesuai Pikiran Allah
Ia memenuhi bumi dengan segala sesuatu untuk menghidupi manusia. Semuanya dibuat teratur dan rapi sebelum manusia ada.

Baiklah Kita menjadikan manusia menurut gambar dan rupa Kita, supaya mereka berkuasa di bumi. -ayat 26
POS-KUPANG.COM. KUPANG - Renungan Harian Kristen Sabtu 2 November 2024, Manusia Berpikir Sesuai Pikiran Allah, merujuk pada Kitab Kejadian 1:26-31.
Artikel ini dikutip dari buku Renungan Harian Suluh Injil yang diterbitkan Gereja Masehi Injili di Timor ( GMIT ).
POS-KUPANG.COM telah mendapat izin dari anggota Tim Penulis Komunitas Suluh Injil edisi November 2024.
Tema Bulan November 2024 Bulan Lingkungan Hidup GMIT “Mengalami Keadilan dan Damai Sejahtera
Dalam Semesta”.
Simak selengkapnya Renungan Harian Kristen berikut ini:
Pasal pertama kitab Kejadian menggambarkan karya Allah yang agung, yakni penciptaan alam semesta dan isinya termasuk manusia sebagai gambar Allah yang mulia.
Allah menciptakan dunia tidak memakai materi apapun, tetapi dengan berfirman. Dalam pasal 1 ini, Musa menuliskan kalimat “Berfirmanlah Allah...” sebanyak sembilan kali (TB2).
Allah sebagai arsitek, tukang dan seniman Maha Agung, yang karya-Nya sungguh tak terselami. Dari urutan-urutan penciptaan, manusia ada di urutan terakhir.
Allah menyediakan segala sesuatu secara lengkap bagi manusia sebelum manusia diciptakan. Allah menyediakan tempat, yaitu bumi sebagai tempat manusia berdiam, sebelum manusia ada.
Ia memenuhi bumi dengan segala sesuatu untuk menghidupi manusia. Semuanya dibuat teratur dan rapi sebelum manusia ada.
Allah menciptakan segala sesuatu dengan berfirman, dari tidak ada menjadi ada. Tetapi ketika menciptakan manusia, Allah berbicara satu kepada yang lain, “Baiklah Kita...” Allah bukan hanya berkata-kata agar manusia tercipta. Tetapi, Allah Tritunggal saling berkomunikasi lebih dahulu tentang manusia, karya ciptaan terakhir itu.
Baca juga: Renungan Harian Kristen Jumat 1 November 2024, Gereja dan Lingkungan Hidup
Ini menyatakan bahwa sebelum manusia ada, Allah Tritunggal sudah memikirkan dan mempertimbangkan seperti apa seharusnya makhluk yang akan diciptakan-Nya.
Sejak semula, manusia sudah ada di dalam pikiran Allah sebelum manusia ada. Ini menjadi pengajaran bagi kita bahwa bukan kita yang memikirkan Allah maka Allah ada, tetapi Allah yang kekal itulah yang memikirkan kita, maka kita ada.
Inilah kebenaran yang hendaknya menyadarkan kita bahwa kita sangat berharga di pikiran Allah. Pikiran kitalah yang terbatas sehingga menjadi takut dan kuatir seakan Allah tidak memikirkan yang baik. Yesus mengingatkan, “Janganlah takut! Kamu lebih berharga daripada banyak burung pipit” (Mat 10:31).
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.