Tokoh NTT

Profil Tokoh NTT, Buang Sine Mantan Polisi yang Berjiwa Sastrawan 

Buang Sine pun memiliki darah seni dalam hal menulis novel juga keahlian kartunis dengan tema mengkritisi kehidupan soal kemasyarakatan.

Editor: Edi Hayong
POS-KUPANG.COM/DOK PRIBADI BUANG SINE
Buang Sine, mantan anggota Polisi pada Polda NTT yang memiliki darah seni dalam bidang sastra dengan karya novel-novelnya yang telah mendunia 

POS-KUPANG.COM- Sosok yang punya nama lengkap Simon Junion Buang Sine atau akrab disapa Buang Sine untuk lingkup institusi Polri khususnya dan warga di Provinsi NTT sudah sangat mengenalnya dengan baik.

Buang Sine merupakan mantan anggota Polisi pada Polda NTT yang merupakan lulusan Sekolah Bintara Angkatan V (1986-1987) di Bali juga lulusan Sekolah Kejuruan Dasar Bintara Intelijen (1987).

Sosok yang satu ini dalam penampilannya sangat sederhana dan low profile.

Murah senyum dan selalu ingin berdiskusi dengan siapapun tanpa memandang status sosial dengan tema diskusi tentang segala macam bidang kehidupan.

Selama masih aktif menjadi anggota Polri, Buang Sine memiliki prestasi luar biasa dalam upaya pengungkapan kasus pembunuhan yang menggegerkan warga NTT umumnya.

Buang Sine pun memiliki darah seni dalam hal menulis novel juga keahlian kartunis dengan tema mengkritisi kehidupan soal kemasyarakatan.

Dalam diri Buang Sine juga mengalir darah seni sebagai seorang sastrawan yang melahirkan karya novel yang menggemparkan dunia sastra.

Beberapa karya novel yang diburu pencinta sastra di tanah air antara lain, Novel Polisi Sampah, Novel Dua Malam Bersama Lucifer dan Novel Petualangan Bersama Malaikat Jibrail.

Dikutip dari JPNN, Buang Sine merupakan sosok anggota Polri yang pernah bertuga di Subdit III Jatanras Dit Reskrimum Polda NTT.

Kasus kriminal besar pertama yang diungkapnya adalah kasus pembunuhan Maria Tuto Lewar di Larantuka, Kabupaten Flores Timur tahun 1991.

Baca juga: Profil Tokoh NTT, Yabes Roni Malaifani Sosok Multi Peran yang Disukai Stefano Cugurra

Pada tahun 2008, Buang Sine dan timnya kembali berhasil mengungkap kasus pembunuhan Yohakim Atamaran di Larantuka, termasuk menangani kasus pembunuhan Paulus Usnaat di Kefamenanu, Kabupaten TTU yang mandek selama 8 tahun.

Di tahun 2009, Buang Sine dan timnya juga berhasil mengungkap kasus pembunuhan Romo Faustin Sega, Pr di Bajawa, Kabupaten Ngada.

Kemudian, dia juga berhasil mengungkap kasus pembunuhan Yohakim Langoday di Kabupaten Lembata. Ini merupakan pengalaman paling berkesan Buang Sine karena dia melakukan penangkapan salah seorang DPO di Bandara Soekarno-Hatta dengan menyamar jadi porter.

Setahun kemudian, Buang bersama timnya juga berhasil mengungkap kasus pembunuhan Deviyanto Nurdin Bin Yusuf di Maumere.

 Pada Januari 2016, dia berhasil membongkar kasus aborsi yang melibatkan seorang mantan pejabat di salah satu instansi di NTT.

Pada tahun 2020, Buang Sine pensiun dini sebagai anggota Polri. Lepas dari anggota kepolisian tidak berarti membuat Buang Sine berhenti berkarya.

Buang Sine bersama tokoh memiliki misi menegakkan keadilan membentuk TPFI kemudian menjadi mitra polisi dalam mengungkap kasus-kasus crime di NTT.(*)

Ikuti Berita POS-KUPANG.COM lainnya di GOOGLE NEWS

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved