Berita NTT

Buah Perjuangan 12 Tahun, Apakah Jembatan Kembar Liliba Akan Berganti Nama? 

Jembatan itu mulai dibangun oleh Pemerintah Pusat melalui Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat ( PUPR ) pada 2023.

Editor: Ryan Nong
POS-KUPANG.COM/HO-BISNIS
Tampang Jembatan Kembar Liliba Kupang dari arah Patung Tirosa. Saat ini pekerjaan konstruksi jembatan sudah mencapai 90 persen. 

POS-KUPANG.COM, KUPANG - Jembatan Kembar Liliba di Kota Kupang, ibukota Provinsi Nusa Tenggara Timur kini sedang dalam proses penyelesaian.

Jembatan itu mulai dibangun oleh Pemerintah Pusat melalui Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat ( PUPR ) pada 2023.

Dimulainya proses pembangunan Jembatan Kembar Liliba ditandai dengan penandatanganan kontrak pembangunan oleh PPK 1.1 Provinsi NTT dan pengawas teknis pada Rabu 27 September 2023 silam.

Adapun penandatangan dokumen pembangunan atau kontrak kerja itu berlangsung di Kupang, ibukota Provinsi NTT dengan disaksikan oleh Sekda NTT, Cosmas D. Lana, Penjabat Wali Kota Kupang, Fahrensy P. Funay serta Kepala Balai Pelaksanaan Jalan Nasional Wilayah X NTT, Agustinus Junianto.

Kepala Balai Pelaksanaan Jalan Nasional Wilayah X NTT, Agustinus Junianto mengatakan, pihaknya menargetkan pembangunan jembatan yang melintasi Kali Liliba itu pada 20 November 2024 mendatang, sehingga jembatan itu dapat diresmikan pada 3 Desember 2024 nanti, bertepatan dengan Hari Bhakti PUPR.

Saat media gathering pada Jumat, 18 Oktober 2024, Junianto menyebut ada wacana nama Jembatan Liliba akan berganti menjadi Jembatan Merah Putih Kupang. Saat ini, konstruksi jembatan itu pun telah dicat dengan warna merah dan putih. 

Namun, wacana pergantian nama itu masih didiskusikan dengan pemerintah.  

"Untuk nama jembatan kita masih diskusikan dengan Pemerintah Pusat dan Pemda. Untuk sementara tetap dengan nama Jembatan Liliba dulu," sebut Junianto ketika dikonfirmasi, Kamis, 31 Oktober 2024. 

Dimanfaatkan sebelum Natal dan Tahun Baru

Junianto mengatakan, pihaknya berharap pembangunan jembatan bisa selesai sesuai harapan sehingga dapat dimanfaatkan oleh masyarakat pada Natal dan Tahun Baru 2025.   

"Harapan kita saat merayakan natal, kemacetan sudah terurai karena jembatan sudah bisa dimanfaatkan," ungkap dia. 

Selain pembangunan struktur fisik jembatran, pihaknya juga memastikan pembangunan taman sehingga pengguna nyaman memanfaatkan jembatan.

"Kita tidak hanya membngun struktur tapi juga membuat orang nyaman. Saya juga ingin kesan jembatan sebagaia tempat untuk orang bunuh diri tidak ada lagi," tambah dia. 

Adapun pembangunan jembatan yang terletak di ruas jalan Piet A Talo itu menelan anggaran hingga lebih dari Rp 72 miliar.

Meningkatkan aksesibilitas dan mobilitas

Sebelumnya, saat penandatanganan dokumen pembangunan, Sekda NTT, Cosmas D. Lana menyebut bahwa pembangunan paket jembatan duplikasi Liliba bertujuan untuk meningkatkan aksesibilitas dan mobilitas.

Sekda Cosmas optimistis dengan pembangunan jembatan duplikat Liliba maka perkembangan ekonomi, sosial dan budaya di Kota Kupang akan bertumbuh serta membawa dampak yang luar biasa, karena itu dia berharap pekerjaan ini bisa berjalan dengan baik dan benar.

Sementara Penjabat Wali Kota Kupang, Fahrensy P. Funay menyampaikan terima kasih kepada Kementerian PUPR melalui BPJN NTT yang telah memulai pembangunan duplikat jembatan Liliba itu.

“Doa masyarakat Kota Kupang sudah terjawab dengan dimulainya pembangunan duplikat jembatan Liliba yang sudah lama dinantikan,” kata Fahrensy P. Funay.

Dia mengatakan kehadiran duplikat jembatan Liliba dapat mengurai kemacetan arus lalulintas yang sering terjadi pada jam tertentu di daerah jembatan Liliba. Adapun jembatan tersebut dibangun pemerintah pusat pada 30 tahun silam.

Pemkot Kupang, kata dia, akan memberikan dukungan penuh agar proses pekerjaan bisa berjalan dengan baik dan selesai tepat waktu.

Penantian Panjang

Sementara pada kesempatan yang sama, Agustinus Junianto juga mengakui pembangunan duplikat jembatan Liliba merupakan buah perjuangan panjang selama kurang lebih 12 tahun.

Sejak tahun 2012 lalu, kata dia, berkali-kali diusulkan namun ditunda karena berbagai persoalan seperti pembebasan lahan yang belum tuntas, keterbatasan anggaran maupun berkas administrasi yang belum lengkap dan memenuhi syarat.

Namun pihaknya terus berjuang karena ini merupakan kebutuhan masyarakat NTT pada umumnya dan Kota Kupang pada khususnya sehingga bisa direalisasikan dengan terlaksananya penandatanganan kontrak.

Ia mengatakan pembangunan duplikat jembatan Liliba menelan anggaran mencapai Rp 72.413.655.000 dengan sistem multiyears dengan masa pelaksanaan 360 hari kalender hingga September 2024.

Dia berharap pekerjaan ini bisa selesai lebih awal, sehingga pada upacara 17 Agustus 2024, warga Kota Kupang bisa menikmati jembatan baru.

"Dana ini diperoleh dengan susah payah, sehingga para penyedia jasa untuk bekerja dengan baik agar menghasilkan yang terbaik bagi masyarakat," kata Agustinus Junianto saat itu. (*)

 

Ikuti berita POS-KUPANG.COM di GOOGLE NEWS

 

Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved