UKAW Kupang

Pdt Mesakh Dethan Ajak Jemaat Yeruel Seba Kota Rangkai Kasih & Peduli Stunting melalui Firman Tuhan

Ia menekankan pentingnya edukasi gizi untuk ibu hamil dan balita, serta peran gereja dalam mendirikan pos pelayanan kesehatan di daerah terpencil guna

Editor: Eflin Rote
POS-KUPANG.COM/HO
Foto bersama Pdt Dr. Mesakh Dethan Bersama Majelis Jemaat, Tim Monev PKM, dan Sekda Raijua (baju Putih paling kanan) 

POS-KUPANG.COM - Pdt. Mesakh Dethan, MTh., MA., mengajak jemaat Yeruel Seba Kota untuk berdamai jika ada perselisihan, guna menghidupi nilai kasih dalam tindakan nyata.

Hal ini sesuai dengan tema khotbah yang diusung Majelis Sinode GMIT "Menasehati Sesama Saudara dalam Rangkulan Kasih" berdasarkan Matius 18:15-20. Mengawali khotbah, Pdt. Dethan mengundang jemaat untuk saling memberi salam damai dan senyum.

Menguraikan Matius 18:15-20, Pdt. Mesakh Dethan menekankan pentingnya memulihkan relasi dalam kasih dan mendukung pemulihan hubungan yang sehat dalam gereja.

“Kita tidak hanya dipanggil sebagai pendengar Firman, tetapi sebagai pelaku Firman yang setia. Pemulihan ini harus didasari kasih, keadilan, dan tanggung jawab untuk membangun komunitas yang saling mendukung.”

Selain membahas pemulihan relasi, Pdt. Mesakh Dethan mengajak jemaat untuk peduli pada masalah stunting yang tinggi di Sabu Raijua dan NTT. Menurutnya, gereja harus menjadi mitra pemerintah dan institusi pendidikan, seperti Kampus UKAW, untuk berkolaborasi dalam upaya pengentasan stunting.

Ia menekankan pentingnya edukasi gizi untuk ibu hamil dan balita, serta peran gereja dalam mendirikan pos pelayanan kesehatan di daerah terpencil guna mendukung kesehatan anak-anak.

Dalam uraian firman, Pdt. Dethan juga merujuk berbagai pandangan teologis yang menggarisbawahi kasih dalam disiplin gereja. Ia mengutip Donald H. Hagner yang menekankan bahwa pemulihan relasi dalam gereja harus dilihat sebagai langkah restoratif, bukan hukuman. “Yesus mengajarkan kita tiga langkah penyelesaian konflik dalam jemaat: pendekatan pribadi, melibatkan saksi jika perlu, dan mendiskusikan di gereja dengan semangat pemulihan, bukan penghukuman,” jelasnya.

Pdt. Mesakh Dethan menutup khotbah dengan menegaskan bahwa peduli stunting adalah wujud nyata dari kasih yang diajarkan Kristus. Ia mengajak jemaat menjadi agen peduli kesehatan, berkolaborasi dengan berbagai organisasi, serta mendukung penguatan gizi dalam keluarga dan gereja.

“Kasih Kristus semakin nyata ketika gereja peduli pada mereka yang rentan, termasuk anak-anak yang terdampak stunting. Mari kita buktikan iman kita dengan tindakan nyata yang memberkati sesama dan bangsa,” pungkasnya. (*)

Ikuti Berita POS-KUPANG.COM lainnya di GOOGLE NEWS

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved