Pilkada Lembata

Paket MANIS Tawarkan Konsep Petik, Olah, Jual dan Optimasi Lahan Tidur

Menurut paket ini, kemampuan kepala daerah dalam menjabarkan visi misi kedalam program dan kegiatan akan menentukan keberhasilan pembangunan

Penulis: Michaella Uzurasi | Editor: Eflin Rote
POS-KUPANG.COM/HO
Pasangan Calon Bupati dan Wakil Bupati Lembata nomor urut 5, Marsianus Jawa - Paskalis Laba 

Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Michaella Uzurasi 

POS-KUPANG.COM, KUPANG - Paket MANIS, pasangan calon Bupati dan Wakil Bupati Lembata nomor urut 5, Marsianus Jawa - Paskalis Laba menawarkan konsep petik, olah, jual dan optimasi lahan tidur untuk membangun pertanian terpadu. 

Menurut paket ini, kemampuan kepala daerah dalam menjabarkan visi misi kedalam program dan kegiatan akan menentukan keberhasilan pembangunan suatu daerah.

Rumusan visi misi tidak cukup hanya melalui pengalaman, membaca dan mengacu referensi, dokumen, buku dan duduk di kantor saja tetapi lebih dari itu harus melalui tahapan observasi lapangan untuk mengetahui kondisi riil masyarakat.

Kepala daerah harus mengetahui kemampuan keuangan daerah serta memiliki kemampuan membangun relasi sehingga mengurus Lembata tidak hanya bersumber dari APBD kabupaten tetapi juga mendapat kucuran APBD provinsi dan pusat yang signifikan. 

"Kepala daerah juga harus memiliki kemampuan untuk mengeksekusi anggaran dan program yang ada untuk tepat waktu tepat sasaran serta mendapatkan asas manfaat sehingga dirasakan rakyat," kata Marsianus. 

Beberapa persoalan yang disoroti Paket MANIS yakni pertama, permasalahan dan statistik kunci Lembata. Pertumbuhan ekonomi tahun 2023 adalah 2.46 persen masih lebih lambat jika dibandingkan dengan provinsi NTT, 3.53 persen dan nasional 5.05 persen.

Presentase penduduk miskin masih 24.78 persen IPM 66.12 masih dibawah pencapaian IPM nasional yaitu 74.39.

Prevalensi stunting 9.40 persen. Tingkat pengangguran terbuka sebesar 2.55 persen, rasio PAD 5.84 persen. 

Kedua, isu strategis. Satu, peningkatan kualitas layanan publik. Belum optimalnya pemenuhan layanan dasar, pendidikan, kesehatan dan infrastruktur bagi masyarakat. Dua, reformasi birokrasi dan tata kelola pemerintahan. Belum terwujudnya tata kelola pemerintahan yang baik, transparansi, akuntabilitas dan efisiensi dalam penyelenggaraan pemerintahan.

Ketiga, pengembangan ekonomi dan daya saing daerah. Rendahnya daya saing daerah, investasi, inovasi dan produktivitas ekonomi daerah. 

Keempat, pengelolaan sumber daya alam berkelanjutan. Belum optimalnya pengelolaan sumber daya alam yang merata dan berkelanjutan, mengelola secara efektif, adil dan ramah lingkungan.

Kelima, pemerataan pembangunan. Mengurangi kesenjangan antara wilayah dalam hal layanan dasar, tata kelola ekonomi dan pemanfaatan sumber daya alam. 

Visi yang diusung adalah "Terwujudnya Lembata yang damai, maju, mandiri dan berdaya saing menuju masyarakat Lembata yang sejahtera". 

Baca juga: Paket Manis Libatkan Semua Pihak Atasi Kekerasan Seksual di Lembata

Sementara misinya adalah:

1. Meningkatkan koordinasi dan kolaborasi antara pemangku kepentingan dengan mengedepankan semangat Taan Tou dalam bingkai negara kesatuan Republik Indonesia.

2. Mengembangkan kualitas sumber daya manusia melalui peningkatan indeks pembangunan manusia dengan fokus pada peningkatan usia harapan hidup, pengetahuan dan akses terhadap layanan kesehatan serta percepatan reformasi birokrasi berorientasi layanan publik berbasis digital.

3. Membangun ekonomi inklusif dan pemerataan infrastruktur yang mampu mengungkit produktivitas sektor unggulan dan menguatkan ketahanan lingkungan. 

"Sinkronisasi janji politik dan program prioritas dalam rencana aksi. Program prioritas, peningkatan akses kesehatan dan kualitas pendidikan untuk SDM unggul, pemantapan transformasi digital dan reformasi birokrasi, memastikan pembayaran tukin selama 12 bulan dalam upaya meningkatkan kinerja dan profesionalisme aparatur sipil negara di di daerah, percepatan pemerataan infrastruktur dengan memperhatikan ekologi lingkungan, pembangunan pertanian peternakan terpadu, konsep petik olah jual dan optimasi lahan tidur, penguatan sektor pertanian, perikanan, UMKM dan pariwisata sektor unggulan lainnya. Menjaga stabilitas sosial keagamaan dan kerukunan warga dalam spirit Taan Tou, perlindungan perempuan anak, difabel dan kelompok marjinal, penguatan kementerian desa, peningkatan alokasi dana desa sebesar 11 persen untuk meningkatkan honor aparatur desa dan mendorong pengentasan stunting, penghapusan kemiskinan ekstrim di semua desa dan kelurahan. Percepatan pengurangan kemiskinan," jelas Marsianus. uzu)

Ikuti Berita POS-KUPANG.COM lainnya di GOOGLE NEWS

Sumber: Pos Kupang
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved