Berita NTT
Poltekkes Kemenkes Kupang Lakukan Penelitian Pengendalian Rabies di NTT Lewat Metode One-Health
Lewat diskusi tersebut diketahui bahwa maraknya kasus rabies dan angka kematian karena rabies, menjadi perhatian bersama di Provinsi NTT.
Penulis: Rosalia Andrela | Editor: Eflin Rote
Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Rosalia Andrela
POS-KUPANG.COM, KUPANG - Poltekkes Kemenkes Kupang bekerjasama dengan Badan Kebijakan Pembangunan Kesehatan (BKPK) Kementerian Kesehatan RI, Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), serta Dinas Kesehatan Provinsi NTT mengadakan penelitian pengendalian rabies di NTT dengan metode one-health.
Kepala Pusat Penelitian dan Pengabmas Poltekkes Kemenkes Kupang, Dr. Wanti., SKM., M. Kes menyampaikan topik penelitian ditentukan dari diskusi bersama Dinkes Provinsi NTT.
Lewat diskusi tersebut diketahui bahwa maraknya kasus rabies dan angka kematian karena rabies, menjadi perhatian bersama di Provinsi NTT.
“Penelitian berkaitan dengan kebutuhan daerah untuk topik penelitian ini, tidak kami tentukan sendiri. Kami berdiskusi dengan Dinas Kesehatan Provinsi NTT, terkait topik apa yang sedang bermasalah di NTT. Lewat diskusi ini kami sepakat terkait masalah rabies, karena saat ini di daratan Timor marak kasus rabies dan meninggal akibat rabies,” ujarnya Jumat, 25 Oktober 2024.
Menurut Wanti, Poltekkes Kemenkes Kupang sudah sering melakukan penelitian namun topik rabies merupakan pertama kalinya diteliti oleh Poltekkes Kemenkes Kupang.
Hal ini merupakan tantangan tersendiri mulai dari fokus penelitian, pendekatan, metode, dan lain sebagainya.
“Penelitian terkait rabies ini adalah pertama bagi kami. Ini membuat kami belajar lebih banyak, untuk menghasilkan sesuatu yang bermanfaat dan bisa diaplikasikan di masyarakat. Kami juga berterima kasih dengan BKPK yang setia mendampingi kami dan telah bekerja sama dengan kami selama 2 tahun,” kata Wanti.
Ketua Peneliti, Ns. Yoany Maria Vianney Bita Aty.,S.Kep., M.Kep mengatakan penelitian ini dilakukan selama 2 bulan, di Kabupaten Belu dan Malaka yang memiliki jumlah kasus rabies dan kematian akibat rabies terbanyak.
Selain bermanfaat bagi masyarakat, penelitian ini juga memberi manfaat bagi perguruan tinggi.
“Manfaat penelitian ini bagi Poltekkes Kemenkes Kupang adalah bagian dari Indeks Kinerja Utama (IKU) yang salah satunya adalah policy brief,” ungkap Yoany.
Baca juga: Tim Poltekes Kemenkes Kupang Gelar Pengabdian Masyarakat di Timor Tengah Selatan NTT
Penelitian ini telah dipaparkan oleh Ketua Tim Peneliti dengan menghadirkan beberapa narasumber yakni Kepala Bagian Bidang Kesehatan Hewan dan Kesehatan Masyarakat Veteriner Dinas Peternakan Provinsi NTT, drh. Melky Angsar., M.Sc., dosen Politeknik Pertanian Negeri Kupang, Dr. drh. Ewalde Wera, M.Sc., dan Kabid P2P Dinkes Provinsi NTT, Ir. Erlina R. Salmun, M.Kes.
Setelah penelitian dipaparkan akan di diseminasikan ke tingkat pusat dengan semua Poltekkes dan Dinkes yang bekerja sama dengan BKPK. Saat ini terdapat data yang masih perlu dilengkapi untuk kebutuhan penelitian.
Sementara itu perwakilan BKPK Kemenkes, Andi Leny Susyanty, S.Si., Apt., MKM menambahkan penelitian yang dilakukan Poltekkes Kemenkes Kupang erat kaitannya dengan 6 pilar transformasi kesehatan yakni layanan primer, layanan rujukan, sistem ketahanan kesehatan, sistem pembiayaan kesehatan, SDM kesehatan, serta teknologi kesehatan.
“Kami ingin Poltekkes Kemenkes Kupang terlibat dalam program-program Kemenkes, dan bisa membantu pemerintah terkait kebijakan yang perlu dievaluasi atau kebijakan baru. Kalau rabies lebih ke pelayanan primer, bagaimana pencegahan, tersediannya VAR dan SAR berhubungan dengan ketahanan kesehatan, sistem informasi yang diusulkan, SDM, semuanya berkaitan dengan pilar transformasi kesehatan,” tambahnya.
Leny juga mengapresiasi kerja keras tim yang telah melaksanakan penelitian. Meskipun Poltekkes Kemenkes Kupang merupakan perguruan tinggi yang lebih konsen ke pendidikan, tetapi tidak terlepas dari program-program Kemenkes. (cr19)
Ikuti Berita POS-KUPANG.COM lainnya di GOOGLE NEWS
Telkomsel, Wajah Baru Gaya Inovatif yang Menghipnotis |
![]() |
---|
Sejarah Baru, Atlet Gymnastik Pertama dari NTT Langsung Naik Podium Juara di Jakarta |
![]() |
---|
Pengamat Undana Nilai Hakim MK Tidak Berprinsip Hapus Parlemen Threshold |
![]() |
---|
Pj Bupati Kupang Ajak Pemuda Katolik NTT Sinergi dengan Pemerintah Daerah |
![]() |
---|
Mantan Gubernur NTT, Herman Musakabe Minta Warga NTT Eratkan Rasa Persatuan dan Persaudaraan |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.