Kardinal Paskalis Bruno Syukur

Uskup Paskalis Bruno Syukur Sebut Tiga Alasannya Tidak Mau Diangkat Jadi Kardinal

Pemimpin Tahta Suci, Paus Fransiskus sudah mengabulkan permintaan Uskup kelahiran Flores berusia 62 tahun tersebut. 

|
Editor: Dion DB Putra
TANGKAPAN LAYAR YT/HIDUPTV
Mgr. Paskalis Bruno Syukur saat bertemu Paus Fransiskus di Vatikan beberapa tahun lalu. 

POS-KUPANG.COM, VATIKAN -  Uskup Bogor Mgr. Paskalis Bruno Syukur menyebut tiga alasannya tidak mau diangkat menjadi kardinal.

Direktur Kantor Pers Vatikan, Matteo Bruni menjelaskan, Mgr.  Paskalis Bruno Syukur meminta agar tidak diangkat menjadi kardinal karena tiga alasan.

Pertama, Uskup Paskalis Bruno Syukur  masih ingin lebih bertumbuh lagi dalam kehidupan imam. Kedua, masih ingin bertumbuh lagi dalam pelayanan kepada Gereja. 

Ketiga,  masih ingin bertumbuh lagi dalam pelayanan kepada umat Allah.

Pemimpin Tahta Suci, Paus Fransiskus sudah mengabulkan permintaan Uskup kelahiran Flores berusia 62 tahun tersebut. 
 
Kendati bukan kali yang pertama terjadi dalam sejarah, namun  keputusan Uskup Paskalis Bruno Syukur tersebut tetap mengejutkan, terutama bagi umat Katolik di Indonesia dan masyarakat pada umumnya. 

"Berita tersebut mengejutkan," kata Ketua KWI yang juga Uskup Bandung Mgr. Antonius Subianto Bunjamin OSC yang diminta komentarnya.

Keputusan Paus Fransiskus itu diberitakan Vatican News, hari Selasa (22/10/2024). Paus Fransiskus, hari Minggu (6/10/2024) setelah Doa Angelus (Malaekat Tuhan) mengumumkan pengangkatan 21 kardinal, salah satunya, Mgr Paskalis Bruno Syukur OFM. Menurut rencana, pengangkatan secara resmi akan dilakukan pada 7 Desember mendatang.

Pada 21 November 2013, Paus Fransiskus menunjuknya sebagai Uskup Bogor dan ditahbiskan pada 22 Februari 2014. Ia memilih mottonya sebagai Uskup Magnificat anima mea dominum yang berarti "Jiwaku memuliakan Tuhan" (Luk1:46).

Ini bukan yang pertana dalam sejarah kepausan seorang calon kardinal minta untuk tidak diangkat. 

Dua tahun lalu, Paus Fransiskus menerima permintaan Uskup Belgia Lucas Van Looy untuk tidak diangkat menjadi kardinal. 

Menurut Vatican News, saat itu, permintaan Uskup Lucas Van Looy itu diajukan setelah pengumuman pengangkatannya  memicu kritik karena ia tidak selalu bereaksi cukup tegas terhadap tuduhan pelecehan seksual.

Pada saat itu, Presiden Konferensi Waligereja Belgia, Kardinal Jozef De Kesel, dan seluruh uskup di Belgia menghargai keputusan Uskup Van Looy.

Keputusan Mengejutkan

Meski permintaan untuk tidak diangkat menjadi kardinal pernah terjadi, tetapi keputusan Mgr Paskalis tetap mengejutkan. 

Mgr Anton yang sedang menghadiri Sinode di Roma bersama Uskup Pangkal Pinang Mgr. Adrianus Sunarko OFM,  mengatakan berita itu mengejutkan. 

Halaman
12
Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved