Berita Belu

Asisten I Setda Belu Sebut ILP Sangat Membantu dalam Memperkuat Layanan Kesehatan Masyarakat

Asisten I Setda Belu, Drs. Nikolaus Umbu K. Birri menyampaikan apresiasi yang besar atas pelaksanaan program ILP tingkat Kabupaten Belu

Penulis: Agustinus Tanggur | Editor: Eflin Rote
POS-KUPANG.COM/AGUS TANGGUR
Pemerintah Kabupaten Belu melalui Dinas Kesehatan melaunching Program Integrasi Layanan Primer (ILP) dalam upaya meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan bagi masyarakat, yang berlangsung di Ballroom Hotel Matahari, Selasa 22 Oktober 2024 

Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Agustinus Tanggur

POS-KUPANG.COM, ATAMBUA - Pemerintah Kabupaten Belu melalui Dinas Kesehatan melaunching Program Integrasi Layanan Primer (ILP) dalam upaya meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan bagi masyarakat, yang berlangsung di Ballroom Hotel Matahari, Selasa 22 Oktober 2024.

Acara ini dihadiri oleh Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat, Drs. Nikolaus Umbu K Birri, Kepala Dinas Kesehatan, drg. Ansila Eka Mutty, kaban BP4D, kepala inspektorat dan para kepala puskesmas se Kabupaten Belu

Selain launcing ILP, juga dilakukan sosialisasi badan layanan umum daerah (BLUD) Puskesmas. 

Asisten I Setda Belu, Drs. Nikolaus Umbu K. Birri menyampaikan apresiasi yang besar atas pelaksanaan program ILP tingkat Kabupaten Belu, yang didasarkan pada Keputusan Menteri Kesehatan Tahun 2003. 

Menurutnya, program ini sangat membantu dalam memperkuat layanan kesehatan masyarakat di Kabupaten Belu.

“Kami berterima kasih kepada pemerintah pusat atas keputusan ini. Dengan ILP, pelayanan kesehatan kini lebih terintegrasi dan komprehensif, dimulai dari pelayanan ibu hamil hingga lansia. Program ini sangat membantu kami dalam memastikan pelayanan kesehatan yang lebih merata di seluruh wilayah,” ungkap Nikolaus.

Lebih lanjut, Nikolaus menambahkan bahwa saat ini sudah ada sembilan puskesmas di Kabupaten Belu yang menerapkan ILP, dan targetnya pada tahun 2025, seluruh 17 puskesmas di kabupaten Belu akan mengimplementasikan program ini.

Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Belu, drg. Ansila Eka Mutty, menjelaskan bahwa ILP merupakan salah satu bagian dari enam transformasi sistem kesehatan yang ditetapkan oleh Kementerian Kesehatan. Transformasi ini bertujuan untuk memperkuat layanan primer di puskesmas dan posyandu.

Baca juga: Kunjungi Kodim 1605/Belu, Pangdam IX Udayana Minta Prajurit TNI Jaga Keharmonisan Keluarga

“Hari ini kami meluncurkan ILP sebagai langkah awal dari transformasi layanan primer di Kabupaten Belu. Puskesmas yang tadinya hanya berbasis program, kini masuk dalam empat klaster utama, dengan layanan yang lebih terintegrasi di setiap tingkatan,” jelas drg. Ansila.

Menurutnya, perubahan yang dibawa oleh ILP meliputi penataan ulang layanan kesehatan di puskesmas, posyandu, dan pos kesehatan lainnya.

"Puskesmas tidak lagi hanya memiliki poliklinik yang terpisah, seperti poli anak atau poli penyakit dalam, tetapi sudah dikelompokkan dalam klaster yang memudahkan pelayanan kesehatan berbasis kebutuhan masyarakat," ujarnya. 

Selain itu, pustu (pusat kesehatan desa) juga mengalami perubahan dengan adanya tenaga kesehatan yang siap melakukan kunjungan rumah, didukung oleh perawat, bidan, dan kader kesehatan. 

Tambahnya, kunjungan rumah ini menjadi salah satu fokus utama untuk menjangkau masyarakat di wilayah terpencil dan mendukung pemenuhan pelayanan kesehatan yang lebih inklusif.

“Kami sudah melakukan pilot project di Puskesmas Halilulik, dan hasilnya cukup positif. Ke depan, semua puskesmas di Kabupaten Belu akan menjalankan program ILP ini dengan harapan dapat meningkatkan kualitas hidup masyarakat,” tambahnya.

Halaman
12
Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved