Siswi Disiram Air Keras di Lembata
Selain Disiram Air Keras, Korban MW Siswi SMP di Lembata Juga Mendapat Pelecehan Seksual
Pelaku bernama Charles Arif, 49 tahun itu pun mengungkap fakta bahwa ia telah melakukan pelecehan seksual terhadap korban AW.
Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Paul Kabelen
POS-KUPANG.COM, LEWOLEBA- Fakta lain kasus penyiraman air keras dengan korban seorang siswi SMP berinisial MW (13) di Kabupaten Lembata, Provinsi NTT, akhirnya terkuak.
Pelaku bernama Charles Arif, 49 tahun itu pun mengungkap fakta bahwa ia telah melakukan pelecehan seksual terhadap korban AW.
Kepala Satuan (Kasat) Reserse dan Kriminal (Reskrim) Polres Lembata, Iptu Donni Sare, mengatakan AW mendapat pelecehan sejak Agustus 2024 lalu.
Meski memiliki hubungan keluarga, Charles Arif justru tega melampiaskan napsu bejatnya di rumah orang tua korban yang beralamat di salah satu kelurahan dalam Kota Lewoleba.
"Peristiwa pencabulan itu terjadi pada bulan Agustus 2024," ujar Donni Sare, Jumat, 18 Oktober 2024.
Donni Sare mengatakan, setelah pemeriksaan tambahan, Charles Arif yang sudah tersangka itu juga mengakui perbuatannya.
Diinterogasi lebih lanjut, tersangka berdalih kekerasan seksual itu dilakukan karena ia menyukai dan menyayangi korban.
Baca juga: Diaspora Asal Lembata Mengutuk Keras Aksi Penyiraman Air Keras Terhadap Anak di Bawah Umur
Dalam kasus ini, polisi sudah memeriksa tujuh saksi termasuk korban. Penyidik Polres juga akan melakukan pemeriksaan terhadap kedua orang tua korban sebagai saksi.
Satuan Reskrim Polres Lembata juga akan melakukan pemberkasan berkas perkara guna pengiriman atau pelimpahan kasus itu kepada Kejaksaan Negeri (Kejari) Lembata.
Sebelumnya, AW disiram air keras di bagian wajah hingga kedua matanya mengalami luka berat.
Polres Lembata yang mendapat informasi ini langsung melakukan penelusuran di sekitar Tempat Kejadian Perkara (TKP), dipimpin oleh Kapolres Lembata.
Tak butuh waktu lama bagi polisi dalam mengungkap kasus ini. Charles Arif awalnya diamankan lalu diperiksa secara intens di Polres Lembata.
Korban saat ini telah dirujuk ke Rumah Sakit (RS) Sanglah, Denpasar, Bali, untuk mendapat perawatan medis dengan fasiltas kesehatan yang lebih memadai.(*)
Ikuti Berita POS-KUPANG.COM lainnya di GOOGLE NEWS
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.