Berita NTT

Pendeta Emmy Sahertian Minta Atensi Pihak Berwenang Soal Kasus Mafia BBM dan TPPO di NTT

bagaimana militansi untuk memberantas para mafia, baik yang dari luar maupun yang bersarang di tubuh aparat

Penulis: Rosalia Andrela | Editor: Rosalina Woso
POS KUPANG.COM/NOVEMY LEO
Pendeta Emy Sahertian 

Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Rosalia Andrela

POS-KUPANG.COM, KUPANG - Pendeta Emeritus Emy Sahertian meminta atensi dari pihak berwenang agar mengusut tuntas kasus mafia Bahan Bakar Minyak (BBM) dan Tindak Pidana Perdagangan Orang (TPPO) di Provinsi NTT.

“Saya sehari-hari melayani umat yang menjadi korban TPPO di NTT. Kami merasa prihatin belakangan ini terutama dengan yang menjadi akar dari upaya, yang memiskinkan rakyat kecil yaitu mangkraknya kasus-kasus pemberantasan para mafia-mafia BBM dan mafia TPPO, yang sedang ditangani oleh Polresta kupang terhadap mafia BBM dengan dipecatnya salah satu aparat keamanan Rudy Soik,” ujarnya Rabu, 16 Oktober 2024.

Menurut Emy, Rudy dan dirinya pernah bekerja sama dan mengenal Rudy sebagai pribadi yang militan terhadap pemberantasan mafia.

“Kami percaya bahwa apa yang dilakukan itu sudah sesuai prosedur, karena saya dan beliau pernah bekerja sama beberapa tahun yang lalu. Saya mengenal beliau dan bagaimana militansi untuk memberantas para mafia, baik yang dari luar maupun yang bersarang di tubuh aparat,” kata Emy. 

Baca juga: Kepala Kejati NTT Sebut Kasus dengan Korban Maria Mey Sadis 

Emy juga meminta Kapolda NTT untuk meninjau kembali keputusannya agar pemberantasan terhadap mafia BBM boleh berjalan dengan lancar dan banyak masyarakat NTT yang diselamatkan. 

“Kami juga menghimbau agar Kapolda NTT bersama jajaran menangani kasus-kasus mangkrak, antara lain sedang kami tangani umat kami mama Mariance Kabu. Setelah 11 tahun mangkrak baru pengadilan Malaysia membuka kasusnya. Kini kami juga berjuang di Kupang ketika hampir 6 tahun, 2 DPO tidak tertangkap dan baru pada bulan-bulan ini ketika kami bersama sama menuntut kembali agar itu ditangani dengan baik Polda NTT baru mulai bergerak,” ucap Emy.

Hal ini lanjut Emy harus ditangani secara militer oleh aparat keamanan terutama apa yang sedang terjadi dengan mitranya, Rudy Soik.

“Pada awalnya kami bersama-sama menangani TPPO, tetapi kemudian beliau digunting ditengah jalan sehingga banyak kasus tidak terselesaikan. Kami harus menunggu keadilan bertahun-tahun. 

Baik Pak Presiden, DPR, dan semua jajaran Keamanan Polda NTT dari anasir-anasir yang tampaknya sangat berhubungan erat dengan para mafia. Hal ini saya himbau sebagai orang yang terlibat langsung di lapangan dan melihat langsung, bagaimana harus ada pembersihan di tubuh aparat keamanan jika di sana sudah terdapat anasir-anasir kerja sama dengan para mafia di lapangan,” tuturnya.

Emy juga memohon agar pemberantasan mafia BBM dan TPPO di NTT bisa berjalan baik.

“Kami memohon dengan sangat, agar pemberantasan mafia BBM maupun mafia TPPO, dua hal yang selalu berkaitan erat sebagaimana dengan yang sedang kami perjuangkan sebagai pelayanan umat. Kami percaya bahwa ini adalah cara kami ikut bertanggung jawab terhadap aparat yang bersih di bumi NTT,” ucapnya. (cr19).

Ikuti Berita POS-KUPANG.COM Lainnya di GOOGLE NEWS

Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved