Breaking News

Berita NTT

Cegah KLB Polio, Pemprov NTT Ingatkan Orangtua bawa Anak ke Posyandu Vaksin Lengkap

Data tahun 2023 menunjukkan, di Provinsi NTT anak yang mendapatkan imunisasi dasar lengkap (IDL) hanya 70,9 persen

|
Editor: Edi Hayong
POS-KUPANG.COM/EDI HAYONG
Para peserta Workshop Review Cakupan PIN  Polio 2024 pose bersama dengan Ketua TP PKK Provinsi NTT di Hotel Sotis Kupang, Rabu 17 Oktober 2024. 

POS-KUPANG.COM, KUPANG- Pemerintah Provinsi atau Pemprov NTT mengingatkan kepada para orangtua untuk tidak menganggap remeh penyakit polio.

Data tahun 2023 menunjukkan, di Provinsi NTT anak yang mendapatkan imunisasi dasar lengkap (IDL) hanya 70,9 persen atau sejumlah 78.074 anak, sementara yang tidak mendapatkan IDL sebanyak 32.092 anak.

Untuk itu, sangat diharapkan peran semua elemen baik kader posyandu, jajaran TNI-Polri termasuk tokoh agama untuk meyakinkan para orangtua tentang pentingnya vaksin lengkap termasuk vaksin polio.

Hal ini disampaikan Ketua TP PKK Provinsi NTT, Santi Ambarwati,SE usai mengikuti Workshop Review Cakupan PIN  Polio 2024 di Hotel Sotis Kupang, Rabu 17 Oktober 2024.

Dikatakan Santi Ambarwati, untuk cakupan PIN Polio 2024 di Provinsi NTT memang ada beberapa kabupaten sudah bagus seperti Timor Tengah Selatan dan Kabupaten Malaka.

Sementara ada beberapa kabupaten lain di Provinsi NTT cakupannya masih dibawa 60 persen tetapi ada juga sudah di atas 60 persen.

Meskipun begitu, dirinya menyakini dengan sisa waktu pemberian vaksin polio yang diperpanjang sampai 23 Oktober 2024 mendatang, tingkat pencapaian bisa memenuhi target.

Baca juga: Tokoh Agama di Kota Kupang Diminta Jadi Corong Informasi Pentingnya Program Imunisasi

"Saya selaku Ketua TP PKK Provinsi NTT pun telah mengimbau kepada seluruh Ketua Tim Penggerak PKK kabupaten/kota di NTT untuk juga mengimbau kepada kader posyandu untuk mensosialisasikan pengetahuan dan pemahaman kepada orangtua tua akan pentingnya vaksin polio," kata Santi Ambarwati.

Dirinya mengakui memang dalam kasus polio, Provinsi NTT memang belum termasuk tetapi untuk mencegah terjadinya KLB polio mengingat mobilisasi masyarakat cukup tinggi maka penting bagi para orangtua untuk membawa anaknya ke posyandu agar diberikan vaksin polio.

Terkait dengan belum ada kesadaran orangtua di NTT untuk membawa anak ke posyandu, Santi Ambarwati menegaskan, memang diperlukan bantuan dari aparat TNI-Polri untuk menyadarkan para orangtua.

Tetapi dirinya menyakini dengan bantuan para kader posyandu dibantu elemen terkait lain, dipastikan ada kesadaran warga untuk memanfaatkan sisa waktu jadwal vaksin polio yang berakhir 23 Oktober.

"Memang kesadaran orangtua masih minim. Tapi saya pikir banyak kendala juga dihadapi di lapangan karena tidak mudah. Petugas medis sudah berusaha memberikan pemahaman ada juga sudah berjalan tapi karena ada faktor lain seperti dukungan signal atau kemampuan digitalisasi SDM yang belum menginput sehingga belum terlaporkan," katanya.

Sementara Asisten I Bidang Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Setda Provinsi NTTDra. Bernadeth Meriam Usboko,MSi mengatakan, Indonesia memang telah menerima sertifikat bebas polio dari WHO dan ada komitmen untuk membasmi penyakit polio dari seluruh dunia pada 2026.

Namun, ada KLB Polio Tipe 2 membuat para pemangku kepentingan wajib berusaha untuk memutuskan transmisi virus polio.

Baca juga: UNICEF Gandeng Pemkot dan PPNI Kampanye Gender tentang Imunisasi ke Kaum Ayah di Kota Kupang

Menurut Bernadeth, sesuai data tahun 2023 menunjukkan, di Provinsi NTT anak yang mendapatkan imunisasi dasar lengkap (IDL) hanya 70,9 persen atau sejumlah 78.074 anak, sementara yang tidak mendapatkan IDL sebanyak 32.092 anak.

Halaman
12
Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved