Berita Kota Kupang

Pj. Wali Kota Kupang Buka Gerakan Kemanusiaan Atasi Stunting di Kota Kupang

Ia juga mengingatkan para bapak untuk bekerja keras dan bertanggung jawab agar stunting dapat dihilangkan dari lingkungan mereka.

Penulis: Ray Rebon | Editor: Oby Lewanmeru
POS-KUPANG.COM/RAY REBON
Pose bersama, Pj Wali Kota Kupang, Linus Lusi bersama para undangan serta orang tua dan anak-anak stunting. 

Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Ray Rebon

POS-KUPANG.COM, KUPANG - Penjabat Wali Kota Kupang, Linus Lusi, S.Pd., M.Pd., secara resmi membuka kegiatan gerakan kemanusiaan untuk mengatasi stunting di 12 kecamatan se-Kota Kupang pada, Senin 14 Oktober 2024. 

Kegiatan yang dilaksanakan di Puskesmas Oesapa ini melibatkan Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) dan Perkumpulan Obstetri dan Ginekologi Indonesia (POGI) NTT, dengan tujuan menurunkan angka stunting di wilayah tersebut.

Acara ini dihadiri oleh Pj. Ketua TP PKK Provinsi NTT, Ny. Santi Ambarwati, Pj. Ketua TP PKK Kota Kupang, Ny. Angela Lusi-Deran, para pimpinan perangkat daerah lingkup Kota Kupang, dokter spesialis yang tergabung dalam IDAI dan POGI, serta camat dan lurah se-Kecamatan Kelapa Lima. Selain itu, para orangtua dan anak penerima manfaat dari program ini juga turut hadir.

Dalam sambutannya, Penjabat Wali Kota Kupang menyampaikan perhatian serius terhadap isu stunting yang masih melanda lebih dari 900 anak di wilayah Oesapa

Ia menegaskan pentingnya peran orang tua, khususnya para ibu, dalam memastikan anak-anak mendapat gizi yang baik dengan rutin melakukan penimbangan berat badan. 

"Kehadiran ibu-ibu untuk penimbangan sangat vital, dan para dokter spesialis akan mendampingi untuk memastikan masa depan anak-anak kita terjaga," ujarnya.

Ia juga menekankan pentingnya memiliki keluarga yang sehat, dengan memperhatikan kondisi ekonomi, akses air bersih, serta lingkungan yang mendukung.

"Jika memiliki lebih dari dua anak, pastikan dukungan ekonomi memadai dan lingkungan sehat," tambah Linus Lusi.

Ia juga mengingatkan para bapak untuk bekerja keras dan bertanggung jawab agar stunting dapat dihilangkan dari lingkungan mereka.

Pj. Wali Kota Kupang juga menegaskan pentingnya peran Puskesmas sebagai pusat edukasi kesehatan, bukan hanya sebagai tempat layanan pengobatan. 

Menurutnya, indikator kelurahan yang sehat adalah rendahnya angka stunting dan menurunnya jumlah kunjungan ke Puskesmas. 

Baca juga: Dukung Penanganan Stunting, Ketua RW 5 Kelurahan Fatukoa Salurkan Bantuan Bagi Anak Stunting

"Ini adalah tempat edukasi kesehatan yang berjalan terus menerus, bukan pabrik pengobatan," tegasnya.

Dalam upaya mencapai target penurunan stunting, ia meminta adanya laporan rutin bulanan dan tahunan dari seluruh instansi terkait. 

Dikatakan bahwa gerakan ini merupakan inisiatif Pj. Gubernur NTT, yang dijabarkan oleh Pj. Wali Kota melalui kerja sama dengan berbagai pihak, termasuk IDAI dan POGI.

Halaman
12
Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved