Berita Kota Kupang
Dukung Penanganan Stunting, Ketua RW 5 Kelurahan Fatukoa Salurkan Bantuan Bagi Anak Stunting
Lebih lanjut dikatakan, bantuan tersebut dibeli dengan dana pribadi untuk membantu penanganan stunting, khususnya di RW 5 Fatukoa.
Penulis: Oby Lewanmeru | Editor: Oby Lewanmeru
POS-KUPANG.COM, KUPANG -- Dalam rangka mendukung program pemerintah terkait penanganan stunting, Ketua RW 05, Kelurahan Fatukoa, Kecamatan Maulafa, Kota Kupang, Yeremias Lasa menyalurkan bantuan kepada salah satu balita stunting di RT 15/RW 05 kelurahan setempat.
Pantauan POS-KUPANG.COM, Kamis 3 Oktober 2024, penyerahan bantuan itu diterima langsung oleh orang tua dari balita stunting.
Bantuan yang diberikan berupa telur dan susu sebagai bahan makanan tambahan guna menangani kondisi stunting.
"Dari data yang saya peroleh dari kader Posyandu, di RT 15/RW 05 ada beberapa anak tergolong stunting dan sampai saat ini yang lain sudah tertangani dan masih tersisa satu anak. Karena itu, sebagai ketua RW saya berupaya agar di wilayah ini nol kasus stunting," kata Mias sapaan akrab Yeremias Lasa.
Menurut Mias, bantuan yang diberikan itu murni dan niat untuk membantu pemerintah dalam hal penanganan stunting di NTT, lebih khusus di Fatukoa, Kota Kupang.
"Sebagai ketua RW 5 saya inisiatif untuk bantu anak stunting dengan beri bantuan makanan tambahan berupa telur dan susu. Kalau mau dilihat dengan uang, bantuan ini tidak seberapa, tetapi ini niat tulus saya untuk membantu pencegahan stunting," ujarnya.
Lebih lanjut dikatakan, bantuan tersebut dibeli dengan dana pribadi untuk membantu penanganan stunting, khususnya di RW 5 Fatukoa.
"Jadi sekali lagi ini bantuan murni tulus yang saya berikan sebagai Ketua RW. Jangan pikir mungkin saya mau jadi apa atau mau cari dukungan. Ini bantuan murni," katanya.
Mias berjanji akan memantau terus perkembangan balita stunting itu agar segera sehat dan bebas dari kategori stunting. "Saya minta bantuan ini diberikan kepada anak bukan kepada orang tua. Jangan lupa ke posyandu untuk mengetahui kondisi berat badan dan tolong infokan ke saya, sehingga kalau masih butuh makanan tambahan akan saya berikan," ujarnya.
Baca juga: Penjabat Gubernur NTT Sosialisasi Penanganan Stunting di SMKN 1 Kupang
Yosina Liu dan Melki Saulus Misa orang tua dari balita stunting itu menyampaikan terima kasih kepada Mias Lasa yang sudah memberi perhatian dan bantuan terhadap anak mereka agar bisa keluar dari stunting.
"Kami minta terima kasih kepada bapak ketua RW 05 yang sudah peduli dan beri bantuan kepada anak kami. Kami tidak bisa balas budi baik bapak, kecuali hanya bisa berdoa untuk bapak," kata Yosina.
Sebelumnya, Penjabat Gubernur NTT Dr. Andriko Noto Susanto mengatakan, kemiskinan ekstrem dan stunting menjadi perhatian pemerintah NTT saat ini. Khusus stunting di NTT tinggi, sehingga perlu diselesaikan secara berbarengan dan tidak bisa sendiri -sendiri.
Dikatakan, pemerintah juga memberi perhatian khusus stunting agar mencapai bonus demografi menyongsong Indonesia emas 2045.
"Kita berharap semua penduduk Indonesia dalam kondisi sehat aktif dan produktif. Dari sekarang kita harus menyiapkan generasi emas dengan makan yang bergizi dan sehat," katanya.
Menurut Andriko, stunting termasuk bencana kemanusian non alam, karena itu perlu dicanangkan Gerakan Kemanusiaan Penanganan Stunting atau GKPS.
"Kita canangkan gerakan kemanusiaan penanganan stunting. Siapa yang terlibat dalam gerakan ini?. Tentu ada akademisi yang bisa beri edukasi, pebisnis, pelaku usaha harus ikut mensukseskan gerakan ini. Begitu juga
pemerintah desa /kelurahan juga keterlibatan media sangat penting," jelasnya. (*)
Ikuti Berita POS-KUPANG.COM lainnya di GOOGLE NEWS
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.