Pilgub NTT
Hasil Survei Terbaru Pilgub NTT, Indikator Sebut Ansy-Jane Unggul 36,6 Persen Tapi Belum Aman
Indikator Politik Indonesia merilis hasil survei terbaru mengenai elektabilitas calon gubernur dan calon wakil gubernur peserta Pilgub NTT.
Penulis: Irfan Hoi | Editor: Alfons Nedabang
Pada tingkat usia, populasi umur di bawah 20 tahun sebanyak 11,0 persen dan diatas 60 tahun sebanyak 12,7 persen. Meski begitu, jumlah sampel dan populasi tidak berbeda jauh.
Rizka Halida menjelaskan, kondisi umum banyak warga menilai kondisi ekonomi NTT sedang 39,5 persen dan 14,3 kondisi buruk dan baik 34 persen.
Sebanyak 47,8 responden menyebut tidak ada perubahan kondisi ekonomi, namun sebanyak 29,1 menyebut kondisi ekonomi cenderung lebih baik dibanding tahun sebelumnya.
Mayoritas responden atau 82,1 persen tidak masalah tidak dengan etnis dari paslon. Sedangkan ada 15,5 persen menyatakan memilih karena etnis. Sementara, 2,6 persen tidak menjawab atau tidak tahu.
Baca juga: Pilgub NTT, Fenomena KIM di Pilkada, Ahmad Atang: Seolah Bisa Menang
"Memang tidak etnik di NTT yang sangat dominan. Itu yang menjelaskan mengapa etnik vote itu tidak punya dampak secara elektoral buat warga NTT," kata Direktur Eksekutif Indikator Politik Indonesia, Prof Burhanuddin Muhtadi menambahkan.
Dalam simulasi top of mind calon gubernur, Ansy Lema unggul 20,4 persen, disusul Melki Laka Lena 16,4 persen, Simon Petrus Kamlasi 14,4 persen, Jane Natalia Suryanto 4,3 persen, Andrianus Garu 3,6 persen dan Johni Asadoma 1,6 persen.
Sementara 39, 2 persen responden tidak menjawab atau merahasiakan jawabannya.
"Kami sebagai enumurator tidak menyajikan nama calon gubernur atau wakil gubernur. Jadi betul-betul terserah, apa yang terlintas di pikiran responden yang terpilih secara acak, siapa calon yang mereka pilih," kata Burhanudin Muhtadi.
Dia menyebut, masing-masing calon wakil gubernur juga ikut mendongkrak suara bagi calon gubernur. Namun, terdapat pemilih yang belum menentukan pilihan sehingga konstelasi akan terus terjadi.
"Selisih antara peringkat kedua, ketiga tidak terlalu jauh, sementara 39 persen warga NTT belum menyebut secara spontan artinya pertarungan masih ketat sampai ujung," katanya. (fan)
Ikuti berita POS-KUPANG.com lain di GOOGLE NEWS
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.