Opini

Opini: Setop Perundungan di Seluruh Jenjang Pendidikan

Karakter di lingkup pendidikan bukan melulu soal nilai akademis semata, jauh lebih dari itu, lingkup akademis harus...

Editor: Dion DB Putra
DOK PRIBADI
Ridwan Mahendra. 

Bukan itu! Di dunia pendidikan, pendidik harus mampu menjadi mentor bagi anak didiknya. Harus mampu memberi arahan serta hal yang dapat memajukan generasi menjadi orang yang mampu berkreasi dan berprestasi.

Pendidik bukan sekadar memberi materi atau hanya menggugurkan kewajiban mengajarnya. 

Pendidik harus lebih mengutamakan hal yang sangat penting, yakni dengan memberikan materi tambahan bahwa norma kesopanan sangatlah penting dalam mengatasi kasus perundungan di lingkup pendidikan demi masa depan generasi penerus bangsa di masa yang akan datang.

Tak dapat dipungkiri setiap kasus demi kasus di ranah pendidikan menjadi hal yang sangat cepat berkembang di lingkup masyarakat. 

Pesatnya perkembangan teknologi saat ini memiliki peran yang sangat cepat. Akses internet yang hampir tak terkendali menjadi manfaat dan bumerang tersendiri bagi pendidikan kita.

Hal positif (manfaat) yang dapat diperoleh dari internet di era globalisasi seperti saat ini menjadikan dunia akademis semakin mudah dalam mencari informasi dan materi yang berkaitan dengan pembelajaran. 

Di sisi lain, semakin mudahnya internet terakses dapat mengancam dunia akademis dengan timbulnya hal negatif, di antaranya kegaduhan dalam dunia pendidikan.

Satuan pendidikan harus mampu memberikan pemahaman mengenai pencegahan perundungan. Pemahaman-pemahaman tersebut dapat dilakukan dari hal-hal kecil, misalnya membuat poster-poster antiperundungan dan dipajang di lingkungan pendidikan.

Kasus perundungan yang terjadi di ranah pendidikan merupakan persoalan yang tidak bisa dianggap sepele. 

Menurut Victorian Department of Education and Early Childhood Development, korban perundungan akan memiliki masalah emosi, penurunan prestasi akademik, cenderung memiliki harga diri rendah, merasa tertekan, dan merasa tidak aman.

Sedangkan bagi pelaku, mereka cenderung agresif dan terlibat dalam kenakalan remaja, bahkan kriminalitas. Sejenak menilik ke negara Finlandia. 

Negara 1.000 Danau tersebut merupakan salah satu negara yang mampu meredam perundungan di ranah pendidikan dengan programnya bernama Kiva Anti-Bullying. 

Program yang mengedepankan cara berempati terhadap sesama, menumbuhkan percaya diri, dan mendukung para korban untuk bangkit dari masalah yang dialaminya.

Pendidikan karakter merupakan kunci yang terpenting dalam membentuk kepribadian generasi untuk menjadikan individu yang berkarakter. 

Karakter yang baik tentu harus didasari oleh tanggung jawab apa yang dilakukannya. 

Halaman
123
Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved