Jelang Pelantikan Presiden dan Wapres

M Qodari Sebut Pertemuan Prabowo - Bu Mega Dibaluti Dua Kemungkinan, Begini Katanya

M Qodari Direktur Eksekutif Indo Barometer, angkat bicara terkait rencana pertemuan yang akan dilakukan Prabowo Subianto dengan Megawati Soekarnoputri

Editor: Frans Krowin
ISTIMEWA/POS-KUPANG.COM
DUA KEMUNGKINAN – M Qodari mengapresiasi pertemuan antara Prabowo Subianto dan Megawati Soekarnoputri yang rencananya akan berlangsung dalam waktu dekat. 

POS-KUPANG.COM – M Qodari, Direktur Eksekutif Indo Barometer, angkat bicara terkait rencana pertemuan yang akan dilakukan oleh Presiden Terpilih, Prabowo Subianto dengan Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarnoputri.

Ia memberikan apresiasi terhadap rencana pertemuan yang kabarnya akan segera dilaksanakan dalam waktu dekat ini. Bahkan pertemuan itu disebut-sebut akan berlangsung sebelum pelantikan Presiden dan Wakil Presiden Terpiih pada 20 Oktober 2024 mendatang.

Dia menyebutkan bahwa dalam pertemuan tersebut, hanya ada dua kemungkinan terkait pembicaraan yang terjadi antara antara dua tokoh bangsa tersebut.

Kemungkinan pertama, kata M Qodari, adalah pertemuan itu hanyalah silaturahmi kebangsaan antara dua tokoh nasional. Lantaran hanya silaturahmi, sehingga pertemuan itu akan berlangsung tanpa membahas sedikit pun soal PDIP bergabung dengan koalisi dan ada jatah Menteri untuk PDIP. 

"Kemungkinan pertama, hanya silaturahmi kebangsaan. Bisa jadi PDIP atau orang-orang PDIP tidak masuk pemerintahan," kata dia saat dihubungi wartawan Jumat 4 Oktober 2024.

Sementara kemungkinan berikutnya, yang kedua, adalah PDIP akan bergabung dengan pemerintahan Prabowo-Gibran, yang diikuti dengan pembahasan nama-nama calon menteri yang akan masuk kabinet. 

"Namun, yang kedua bisa saja PDIP akan masuk ke dalam pemerintahan karena belakangan sudah mulai muncul nama-nama yang disebut-sebut akan masuk kabinet, seperti Pak Budi Gunawan, Abdullah Azwar Anas, bahkan Olly Dondokambey," ujarnya.

Qodari juga menyebut bahwa pertemuan ini kemungkinan besar akan terjadi, namun peluang PDIP masuk ke dalam koalisi pemerintahan masih fifty-fifty, yaitu 50 persen masuk dan 50 persen berada di luar pemerintahan. 

"Saya belum tahu mana yang akan terjadi, peluangnya sama-sama fifty-fifty," ucapnya.

"Jadi singkatnya soal pertemuan itu di atas 50 persen akan terjadi ya kalau lihat perkembangan terakhir. Kemudian masuk kabinet atau tidak menurut saya sih fifty-fifty lah per hari ini, sama besar kemungkinannya, kita lihat nanti apa yang terjadi karena politik di elite itu memang sangat-sangat dinamis," ucap Qodari.

Selain dari elite Gerindra, respons positif terhadap pertemuan Prabowo dan Megawati juga disambut baik oleh PDIP. 

Baca juga: Warga Histeris Lihat Prabowo Subianto: Pak Gemoy, Love Banget Pak Gemoy 

Baca juga: Presiden Jokowi Puji Prabowo Subianto: Diplomasi Pertahanan Indonesia Makin Disegani Dunia

Baca juga: Presiden Jokowi Sampaikan Ini ke Prabowo: Terima Kasih Telah Dorong Industri Pertahanan RI

Ketua DPP PDIP Puan Maharani bahkan tidak hanya membahas pertemuan tetapi lebih jauh persiapan menyambut Prabowo dengan menu nasi goreng yang nanti disajikan Megawati.

"Waktu itu, Ibu Mega yang memasak dan Pak Prabowo sangat menyukai. Jadi, mungkin menu nasi goreng akan ada lagi," kata Puan.

Ketua DPP PDIP, Said Abdullah, sebelumnya mengatakan pertemuan antara kedua negarawan tersebut kemungkinan besar terjadi sebelum Prabowo dilantik sebagai presiden pada 20 Oktober mendatang. 

"Kalau pelantikan 20 Oktober, maka jauh sebelum tanggal 20, pertemuan itu akan terjadi," ucap Said. 

Ia juga menyebut bahwa pertemuan ini akan berlangsung di tempat yang memiliki kenangan dan suasana santai. (*)

Ikuti Pos-Kupang.Com di GOOGLE NEWS

Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved