Tokoh NTT
Profil Tokoh NTT, Adrianus Bria Seran Kader Golkar yang Jadi Ketua DPRD Malaka Tiga Periode
ABS menjadi sosok penting dalam membesarkan Partai Golkar di Kabupaten Malaka
Penulis: Edi Hayong | Editor: Edi Hayong
POS-KUPANG.COM- Adagium klasik dari Bahasa Latin, 'Qui dilatat bonitatem, glorias metet eventus' (Siapa yang menebar kebaikkan bakal memanen hasil gemilang, sangat pas dilekatkan pada sosok Adrianus Bria Seran, S.H.
Kerja dengan hati dan berbuat baik dengan semua orang membuat ABS-- sapaan akrab Adrianus Bria Seran dipercayakan masyarakat untuk berada di legislatif memasuki empat periode.
Pria kelahiran Haitimuk, Kecamatan Weliman, Kabupaten Malaka 56 tahun lalu ini meniti karier politik melalui Partai Golkar.
Karier politiknya pun terus menanjak terbukti ketika mencalonkan diri menjadi anggota DPRD Belu (ketika Malaka masih bergabung, Red) dipercayakan menjadi Wakil Ketua DPRD Belu 2009-2014.
Tahun 2014 ABS menjadi salah satu sosok yang berjuang untuk terbentuknya pengurus Partai Golkar Malaka. Ia kemudian dipercayakan menjadi Ketua DPD II Partai Golkar Malaka.
ABS menjadi sosok penting dalam membesarkan Partai Golkar di Kabupaten Malaka.
Bayangkan, Kabupaten Malaka merupakan daerah otonomi baru lepas dari kabupaten induk Belu pada 2013.
Walaupun Partai Golkar sendiri sejak zaman Orde Baru (Orba) bukan asing bagi warga di Malaka. Bahkan di kampung-kampung, desa-desa, nama Golkar seperti sudah merasuk dalam kalbu.
Tapi kehebatan sang arsitek, ABS bukan sekedar isapan jempol belaka. Terbukti pada Pemilu legislatif (Pileg) 2015, menempatkan 4 kursi di DPRD Malaka.
Baca juga: Profil Tokoh NTT, Usman Husin Anggota DPR RI Asal NTT Berharap Duduk di Komisi IV atau V
Ibarat cendawan di musim hujan, Pileg 1999 lalu, "tangan dingin" ABS mampu menggerakan mesin partai dan mendapatkan 8 kursi di legislatif.
Alhasil jabatan Ketua DPRD Malaka pun dipercayakan kepadanya untuk tiga periode.
Periode pertama 2014-2019, kemudian periode 2019-2024 dan kini kembali ABS dipercayakan menjadi Ketua DPRD Malaka periode 2024-2029.
Lulusan Universitas Widya Mandira Kupang tahun 1996 ini menegaskan, kecintaan terhadap Golkar di lingkup keluarganya bukan baru ditunjukkan sekarang.
Jauh sebelumnya ketika masih remaja, dirinya sudah mengenal Partai Golkar.
Kedua orangtuanya sangat fanatik terhadap Golkar dan itu kemudian dilanjutkan oleh para saudara-saudaranya.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.