Berita NTT
Pemkab Timor Tengah Selatan Terbantu dari Program ICRAF Indonesia Atasi Perubahan Iklim
Program yang diberikan ICRAF Indonesia selama tiga tahun ini berupa penerapan kebun rakyat, kebun dapur sangat bermanfaat membantu ekonomi keluarga
Penulis: Edi Hayong | Editor: Edi Hayong
Namun, Yosep Rasi berharap kedepan ICRAF Indonesia bisa mengembangkan program ini di Pulau Sumba juga Pulau Flores sehingga juga bisa mengatasi dampak perubahan iklim dan kemiskinan ektrem ini.
Yeni Fredik Nomeni, Provincial Coordinator ICRAF Indonesia di NTT mengungkapkan, pendampingan yang mereka lakukan di Kabupaten TTS sejak 2021 untuk 12 desa dan direncanakan dalam waktu dekat bertambah lagi 24 desa sehingga dipastikan 36 desa dijadikan pilot project.
"Soal daerah lain di NTT mau dikembangkan tentu kita akan lihat perkembangan di Kabupaten TTS dahulu. Jika sukses maka bisa saja direplikasi untuk diterapkan di kabupaten lain di NTT," kata Yeni Fredik.
Hal senada juga disampaikan Yohanes Paut, Kabid Infrastruktur dan Kewilayahan Bapperida NTT. Dia mengatakan kalau program dari ICRAF Indonesia ini sangat baik dalam menjawabi program ekonomi hijau.
Baca juga: Opini: Solusi Mengatasi Kemiskinan Ekstrem
Program ekonomi hijau mutlak diterapkan tanpa abaikan penyelamatan lingkungan.
"Saya kira program ini akan terus berkelanjutan. Soal siapa yang menjadi pemimpin di daerah tidak soal karena sudah ada dalam RPJMD teknokratif sehingga pasti tidak akan keluar dari visi misinya. Ini menjawabi juga 45 indikator pembangunan sehingga menurut saya apa yang sudah diterapkan di Kabupaten TTS jadi embrio untuk diterapkan ke daeraha lain di masa yang akan datang," kata Yohanes Paut.
Untuk diketahui, ekspose Land4Lives Nusa Tenggara Timur mengambil tema 'Mewujudkan Bentang Lahan Lestari untuk Masyarakat Tangguh Iklim'.
ICRAF Indonesia bekerja sama dengan BAPPERIDA Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) dan BAPPEDA Kabupaten Timor Tengah Selatan (TTS) mengadakan Ekspose Land4Lives di Kupang.
Acara ini bertujuan untuk mempromosikan pengelolaan bentang lahan yang berkelanjutan guna meningkatkan ketahanan iklim bagi masyarakat lokal.
Inisiatif ini merupakan bagian dari program Sustainable Landscapes for Climate-Resilient Livelihoods (Land4Lives) yang didanai oleh Global Affairs Canada, dengan fokus di tiga provinsi: Sumatera Selatan, Sulawesi Selatan, dan Nusa Tenggara Timur.
Ekspose ini menyoroti hasil-hasil yang telah dicapai selama tiga tahun implementasi Land4Lives di NTT, termasuk integrasi perubahan iklim ke dalam perencanaan daerah dan peningkatan kapasitas masyarakat dalam menghadapi perubahan iklim melalui berbagai program, seperti pertanian cerdas iklim dan Sekolah Perempuan untuk Ketahanan Iklim.(*)
Ikuti Berita POS-KUPANG.COM lainnya di GOOGLE NEWS
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.