Renungan Harian Katolik
Renungan Harian Katolik Rabu 2 Oktober 2024, “Memandang Wajah BapaKu yang di Surga”
melindungi dan membimbing seseorang. Kepercayaan pada makhluk pelindung dapat ditelusuri di seluruh zaman kuno.
Oleh: Bruder Pio Hayon, SVD
POS-KUPANG.COM - Renungan Harian Katolik Rabu 2 Oktober 2024, “Memandang Wajah BapaKu yang di Surga”
Renungan Harian Br. Pio Hayon, SVD. Hari Selasa Biasa Pekan XXVI
Rabu, 2 Oktober 2024. PW Para Malaikat Pelindung
Bacaan I: Kel. 23: 20-23a
Injil: Matius 18: 1-5.10
Saudari/a yang terkasih dalam Kristus
Salam damai sejahtera untuk kita semua. Memandang wajah Allah adalah satu karunia terbesar dan itu hanya dapat terjadi bagi siapa saja yang dikehendakiNya. Tidak semua orang memiliki kesempatan itu. Dan semua yang dikehendakinya itu adalah para malaikatNya yang setiap hari memuliakanNya dengan pujian kepada Allah.
Saudari/a yang terkasih dalam Kristus
Di hari ke dua bulan Oktober ini, gereja secara khusus memperingati para malaikat pelindung dari setiap kita. Malaikat pelindung adalah malaikat, yang memiliki tugas untuk melindungi dan membimbing seseorang. Kepercayaan pada makhluk pelindung dapat ditelusuri di seluruh zaman kuno.
Gagasan tentang malaikat yang menjaga orang memainkan peran utama dalam Yudaisme Kuno. Dalam agama Kristen, hierarki malaikat dikembangkan secara luas pada abad ke-5. Di dalam Alkitab Perjanjian Lama kita mengetahui bahwa para malaikat diutus Allah untuk menjaga umat-Nya, seperti contohnya dalam kisah Lot (lih. Kej 28-29); bangsa Israel (lih. Kel 12-13); Nabi Musa (Kel 32:34).
Dalam kitab Mazmur 91:11, “sebab malaikat-malaikat-Nya akan diperintahkan-Nya kepadamu untuk menjaga engkau di segala jalanmu.” Dalam PB, Yesus mengajarkan, “Ingatlah, jangan menganggap rendah seorang dari anak-anak kecil ini. Karena Aku berkata kepadamu: Ada malaikat mereka di sorga yang selalu memandang wajah Bapa-Ku yang di sorga.”(Mat 18:11) Maka kita mengetahui bahwa Allah mengirimkan malaikat-Nya untuk menjaga manusia, bahkan anak-anak kecil.
Malaikat ini yang tak terbatas oleh tubuh, menjaga manusia, namun pada saat yang sama mereka memandang Allah. Malaikat Pelindung itu ada, ini memang diajarkan oleh para Bapa Gereja, seperti St. Basilius, yang mengajarkan, “Betapa besarnya martabat jiwa manusia, sebab setiap jiwa dari kelahirannya mempunyai satu Malaikat yang ditugaskan untuk menjaganya.” Dengan peran para malaikat yang baik, yaitu: 1) Tugas utama para malaikat yang baik ini adalah memuliakan dan melayani Tuhan; 2) Tugas sekunder dari para malaikat yang baik adalah melindungi manusia dan memperhatikan keselamatannya; 3) Setiap umat beriman mempunyai malaikat pelindung yang khusus sejak Baptisan.
Maka betapa bernilainya setiap kita yang telah diciptakan oleh Tuhan menjadi manusia dan sekaligus memberikan satu malaikat pelindung untuk menjaga dan melindungi kita dalam hidup kita.
Namun bagaimana kita dapat menyadarinya? Itu akan tampak dalam setiap pergumulan hidup kita setiap hari ini. Kita akan seringkali merasakan ada suara seperti sedang berbicara kepada kita ketika kita hendak melakukan sesuatu atau hendak membuat satu keputusan.
Itulah suara hati kita yang sedang berproses dalam membantu kita untuk mengambil keputusan untuk melakukan sesuatu atau tidak. Itulah sebenarnya suara malaikat yang ditempatkan Tuhan untuk kita. Dan biasanya, dalam situasi seperti itu, selalu saja ada suara lain yang seperti menentang keputusan kita yang tidak sesuai dengan suara yang baik.
Situasi semacam ini meyakinkan kita bahwa Tuhan memang telah mengutus malaikatNya dan menempatkan dalam hati kita untuk mampu melakukan hal yang benar di hadapanNya dan tidak tergoda dengan suara si jahat atau setan.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.