Renungan Harian Katolik
Renungan Harian Katolik Senin 30 September 2024,"Manusia Mau Tetap Bersikap Polos"
Manusia bisa terimbas ingin masuk dalam perlombaan sehingga ingin tampil mewah dan kelihatan sangat sukses dalam kehidupan.
Oleh: Gabriel Chanfarry Hadylaw
30 September 2024
Founder of Inner Tunnel Communities through beyond Wisdom
Tiga cara manusia mau tetap bersikap polos dalam menghadapi sikap konsumerisme dan hedonisme.
Manusia jaman kini mengalami banyak tantangan besar dalam kehidupan yang semakin bisa terpapar oleh kehidupan mewah dari informasi media sosial.
Manusia bisa terimbas ingin masuk dalam perlombaan sehingga ingin tampil mewah dan kelihatan sangat sukses dalam kehidupan.
Manusia mau tetap belajar untuk semakin dapat mengelola diri sendiri untuk mau bersikap polos dan mau belajar rendah hati.
Ada tiga cara manusia dapat mau tetap bersikap polos dan rendah hati dalam menghadapi derasnya sikap konsumerisme dan hedonisme dengan berhasil mengelola pengeluaran sesuai pemasukan yang ada.
Pertama. Manusia mau meningkatkan nilai (value) diri dan keluarga agar dapat bangga tampil apa adanya.
Manusia tidak gampang tergoda untuk mau terlihat pamer atas nilai materiil yang gampang dilihat oleh sesama.
Kedua. Manusia mau mempunyai pikiran open-minded dengan mau belajar bersikap polos ketika mendapatkan kesuksesan dan keberhasilan dalam kehidupan.
Manusia dapat tetap memelihara kebiasaan yang sederhana dan tidak gampang merasa ingin tetap berada diatas yang bisa membuat jauh dari sikap rendah hati.
Ketiga. Manusia tetap mau apa adanya dan polos dengan kehidupan sosial terlihat apa adanya.
Manusia dapat mau terlihat tetap membawa sikap low profile dengan tidak memandang perbedaan sesama baik yang sukses dan tidak sukses.
Tuhan ingin manusia tetap mau polos dan apa adanya dalam membangun relasi dengan sesama dan denganNya.
Tuhan Yesus mengambil seorang anak kecil dan menempatkannya di samping-Nyaz dan berkata kepada murid-muridNya, "Barangsiapa menyambut anak ini dalam nama-Ku, ia menyambut Aku; dan barangsiapa menyambut Aku, ia menyambut Dia, yang mengutus Aku. Karena yang terkecil di antara kamu sekalian, dialah yang terbesar."
Manusia mau menjadi anak kecil dengan mengikuti ajaran Tuhan Yesus yang bersabda atau berfirman, "Barangsiapa menyambut anak kecil ini dalam nama-Ku, ia menyambut Aku."
Manusia mau tetap belajar untuk bersikap menjadi anak kecil dihadapan sesama dan Tuhan Yesus di kala sukses atau cepat meraih keberhasilan.
Manusia mau tetap membangun relasi dengan sesama dan relasi denganNya dengan menjadi anak kecil. Manusia mau membangun sikap polos dan apa adanya ditengah kesuksesan atau kelimpahan materiil atau non materiil. Manusia tetap mau dekat Tuhan Yesus dalam semua aspek kehidupan dan dalam segala siklus kehidupan dengan tetap mau menjadi anak kecil.
Terimakasih Tuhan yang selalu setia meneguhkan kami dan menguatkan kami dalam kami mau tetap belajar untuk mau bersikap polos dan apa adanya dalam berbagai aspek kehidupan. Ajarilah kami senantiasa setia padaMu dengan kami mau tetap menjadi anak kecil dihadapan sesama dan dihadapanMu. Amin.
Lampiran Bacaan Injil
Lukas 9: 46 - 50
Siapa yang terbesar di antara para murid
9:46 Sekali peristiwa timbullah pertengkaran di antara murid-murid Yesus tentang siapakah yang terbesar di antara mereka.
9:47 Tetapi Yesus mengetahui pikiran mereka. Karena itu Ia mengambil seorang anak kecil dan menempatkannya di samping-Nya, 9:48 dan berkata kepada mereka: "Barangsiapa menyambut anak ini dalam nama-Ku, ia menyambut Aku; dan barangsiapa menyambut Aku, ia menyambut Dia, yang mengutus Aku. Karena yang terkecil di antara kamu sekalian, dialah yang terbesar."
Seorang yang bukan murid Yesus mengusir setan
9:49 Yohanes berkata: "Guru, kami lihat seorang mengusir setan demi nama-Mu, lalu kami cegah orang itu, karena ia bukan pengikut kita."
9:50 Yesus berkata kepadanya: "Jangan kamu cegah, sebab barangsiapa tidak melawan kamu, ia ada di pihak kamu."
Renungan Harian Katolik Jumat 29 Agustus 2025, "Kenapa Dendam Tetap Tersimpan di Hati?" |
![]() |
---|
Renungan Harian Katolik Jumat 29 Agustus 2025, "Penguasa: Privilese, Reputasi Lebih Penting" |
![]() |
---|
Renungan Harian Katolik Jumat 29 Agustus 2025, "Kepala Yohanes Pembaptis" |
![]() |
---|
Renungan Harian Katolik Kamis 28 Agustus 2025, “Berjaga-jagalah” |
![]() |
---|
Renungan Harian Katolik Kamis 28 Agustus 2025, "Siaga untuk Selalu Berbuat Baik" |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.