Prakiraan Cuaca

Sebut Hujan di NTT Datang Lebih Awal, BMKG NTT Imbau Masyarakat Waspada Bencana pada Peralihan Musim

Sebut Hujan di NTT Datang Lebih Awal, BMKG NTT Imbau Masyarakat Waspada Bencana pada Peralihan Musim

Penulis: Adiana Ahmad | Editor: Adiana Ahmad
HO-INSTAGRAM @infojkt24
Ilustrasi musim hujan - Sebut Hujan di NTT datang lebih awal, BMKG imbau waspada bencana jelang peralihan musim. 

POS-KUPANG.COM - Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika Provinsi NTT ( BMKG NTT ) menyebut Musim Hujan di NTT diprediksi datang lebih awal.

Karena itu BMKG mengimbau masyarakat waspada bencana pada Peralihan Musim Kemarau ke hujan.

Imbauan itu disampaikan Kepala BMKG NTT Stasiun Klimatoligi NTT, Rahmatulloh Adji dalam keterangan persnua di kantor Gubernur NTT,  Jumat,(27/09/2024).

Rahmatullah Adji yang saat itu didampingi Kepala Biro Administrasi Pimpinan Setda Provinsi NTT Prisila Q Parera dan Plt. Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan NTT , Joaz B Umbu Wanda dan Kadis BPBD NTT, Cornelis Wadu, mengatakan, musim hujan tahun 2024-2025 diperkirakan maju lebih awal dibandingkan tahun sebelumnya.

Baca juga: BMKG Ingatkan Potensi Hujan Lebat di NTT dan Sejumlah Kota di Indonesia,Cuaca Hari Ini 26 September

Prediksi ini berdasarkan pemantauan anomali suhu samudra pasifik -Samudera Hindia 0. 07 kondisi ini berpeluang hujan lemah bulan oktober,

Ada 24 zona musim di NTT. Musim hujan di NTT akan diawali satu zone pada bulan oktober yakni  Manggarai Barat, Manggarai Timur dan Manggarai.

“Hal ini perlu diwaspadai, mengingat wilayah provinsi NTT memiliki kerawanan terhadap terjadinya bencana. salah satu potensi bencana alam yang sering terjadi pada musim peralihan musim adalah longsor dan timbulnya Kebakaran hutan, yang menjadi kalender tahunan pada beberapa wilayah kabupaten/kota di provinsi NTT,” himbau Aji.

BMKG menghimbau institusi pemerintah dan masyarakat agar lebih siap dan antisipatif terhadap  terjadinya bencana selama musim hujan di wilayah berisiko banjir.

Ia mengimbau pemerintah daerah dapat mengoptimalkan informasi penanganan bencana dini kepada masyarakat agar menekan kerugian bencana klimatologi.

Sementara itu, Plt Kepala Dinas Pertanian Provinsi NTT mengatakan, Fenomena iklim Elnino sebelumnya yang cukup panjang berdampak pada perubahan iklim dan mempengaruhi produksi dan aktivitas pertanian.

Baca juga: Peringatan Dini BMKG Cuaca Maritim NTT 27 September 2024, 3 Perairan Ini Berpotensi Gelombang Tinggi

”Luas tanam kita turun dan berpengaruh kepada produksi.,” Ungkapnya.

Dengan informasi BMKG, petani dapat mengantisipasi kondisi iklim yang ada dan mempersiapkan secara dini dampak Elnino maupun Elnina.

Ia juga mengimbau Tim Penyuluh bergerak bersama memitigasi petani dengan mempersiapakan benih bermutu dan berkualitas menjelang musim hujan.

Sesuai topograhi wilayah NTT berpotensi gempa, Flores Gunung berapi dan potensi Longsor.

Selanjutnya Ketua BPBD NTT, Cornelis Wadu menjelaskan kolaborasi antara pemerintah daerah dengan mitranya dibutuhkan untuk menjawab tantangan masyarakat NTT.

Menurutnya, situasi iklim di NTT delapan sampai sembilan bulan kering, tiga sampai empat bulan basah.

“Kekeringan itu bahkan bisa sampai 10 bulan. Kondisinya November, Desember hingga Februari,” kata Cornelis.

Untuk itu BPBD mempersiapkan 3 Titik sumur bor untuk mengantisipasi kekeringan dengan biaya berkisar Rp 400 juta -700 Juta per titik. (*)

Ikuti berita POS-KUPANG.com di GOOGLE NEWS

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved