Liputan Khusus
Lipsus - Akses Internet di Ende Sulit, Pelajar Simulasi ANBK di Hutan
Mereka belajar dengan duduk di tanah, menghadapi gigitan nyamuk dan kondisi alam yang kurang nyaman demi mengikuti ujian berbasis teknologi.
Kepala Dinas Kominfo Kabupaten Ende, Maria Yasinta Wonga Sare saat dikonfirmasi, Rabu (25/9) mengakui, 59 tower BTS yang saat ini sudah terpasang dan tersebar di beberapa wilayah Kabupaten Ende belum berfungsi maksimal.
"Seperti di Detuwulu, ada BTS tapi tidak berfungsi. Nah itu sudah kami koordinasi semua, termasuk di Desa Mole. 59 Desa ini terpantau bahwa dia berfungsi atau tidak biasanya dari pusat dari pihak pihak BAKTI Kominfo yang pantau," ungkap Yasinta.
Untuk itu, Dinas Kominfo Kabupaten Ende terus membangun komunikasi bersama Kementerian Kominfo agar mengoptimalkan tower-tower BTS yang belum berfungsi secara baik agar bisa dimanfaatkan masyarakat terlebih untuk pemanfaatan di sektor pendidikan.
"Jadi 59 BTS belum maksimal, seperti di Detuwulu, ada BTS tapi tidak bisa nah itu sudah kami sampaikan semua ke pusat, termasuk juga dengan di Desa Mole dekat Kelisamba, ," ungkap Yasinta.
Dikatakan Yasinta, Dinas Kominfo Kabupaten Ende terus berupaya membangun komunikasi dengan pemerintah pusat untuk mengatasi masalah tersebut. Selain itu, pihaknya juga sedang berupaya mengusulkan atau berupaya merebut sebuah program BAKTI Kemenkominfo yakni pengadaan internet bagi sarana publik seperti kantor desa, sarana pendidikan dan sarana kesehatan.
Disebutkan, upaya itu telah membuahkan hasil pada tahun 2024 yakni dengan adanya pengadaan 68 VSAT dari 81 VSAT yang diusulkan.
"Setelah verifikasi, mereka melihat kembali yang kami usulkan itu untuk fasilitas publik yang paling banyak itu sekolah-sekolah karena mengantisipasi hal-hal seperti ujian dan lain sebagainya. Pelajar sekarang kan mulai menggunakan laptop harus mengakses internet dan secara online kalau ujian. Jadi di tahun ini setelah hasil verifikasi mendapat 68 lokasi pemasangan VSAT untuk akses internet. Itu alatnya sudah ada di beberapa sekolah, ada kantor desa juga, ada puskesmas," jelas Yasinta.
VSAT adalah stasiun penerima sinyal dari satelit yang memiliki antena penerima berbentuk piringan dengan diameter kurang dari tiga meter. Fungsi utama VSAT adalah untuk menerima dan mengirim data ke satelit. Satelit berfungsi sebagai penerus sinyal untuk dikirimkan ke titik lainnya di atas bumi.
Dia juga mengatakan, pihaknya sudah melakukan rapat koordinasi bersama Dinas P dan K dan para kepala sekolah penerima VSAT.
"Kalau misalkan sekolah itu sudah punya, bisa dialihkan ke tempat lain dengan persetujuan pihak BAKTI Kominfo, kalau belum itu menjadi prioritas. Mungkin dalam pengajuan sebelumnya dua SD yang saat ini pelajarnya terpaksa harus melaksanakan simulasi ANBK di hutan dan di rumah warga itu tidak masuk dalam daftar penerima bantuan VSAT. Oleh karena itu kami juga belum mengajukan sekolah ini, tapi nanti tetap kami usulkan dan targetnya semua sekolah," ujar Yasinta.
VSAT, jelas Yasinta, hanya bisa dimanfaatkan untuk mengakses informasi melalui internet namun tidak bisa dipakai untuk melakukan komunikasi telepon. Sedangkan BTS, berfungsi untuk mengakses informasi di internet dan komunikasi telepon dan lainnya.
Lebih lanjut dia mengatakan, wilayah di Kabupaten Ende yang tidak memiliki akses internet atau blank spot berjumlah kurang lebih 37 desa. Namun ada beberapa desa yang meski tidak memiliki tower selular atau tower BTS tetapi masih bisa mengakses internet dari wilayah lain..
"Yang benar-benar blank spot itu kurang lebih 37 desa itu yang beberapa waktu ke depan ini kami panggil para kepala desa dan kami diskusi kalau memungkinkan pakai dana desa sebelum 2025. Kita mau memberikan semacam pemahaman kepada para kepala desa bahwa kalau mau bangun BTS ini kan sulit, menyangkut topografi dan lainnya sehingga kita tawarkan mungkin bisa menggunakan starlink, ini kan bisa dibeli oleh desa dan menjadi aset desanya," jelas dia.
Perkuat Komunikasi dengan Menteri
Anggota DPRD Kabupaten Ende, Vinsen Sangu, menekankan pentingnya ketersediaan jaringan internet sebagai sarana pendukung utama pendidikan di era digital ini.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.