Liputan Khusus
Lipsus - Akses Internet di Ende Sulit, Pelajar Simulasi ANBK di Hutan
Mereka belajar dengan duduk di tanah, menghadapi gigitan nyamuk dan kondisi alam yang kurang nyaman demi mengikuti ujian berbasis teknologi.
POS-KUPANG.COM, ENDE - Puluhan pelajar di Kabupaten Ende terpaksa harus menjalani simulasi Asesmen Nasional Berbasis Komputer (ANBK) di Hutan dan rumah-rumah warga karena tidak ada jaringan internet di sekolah dan terbatasnya akses jaringan internet di wilayah tersebut.
Sebanyak 15 siswa kelas V SDK Detuwulu, Kecamatan Maurole, Kabupaten Ende harus melakukan simulasi ANBK di tengah hutan pada Selasa (24/9). Mereka belajar dengan duduk di tanah, menghadapi gigitan nyamuk dan kondisi alam yang kurang nyaman demi mengikuti ujian berbasis teknologi.
Sedangkan enam pelajar SDN Molekelisamba di Desa Mole, Kecamatan Ndori, Kabupaten Ende juga terpaksa melaksanakan asesmen ANBK di salah satu rumah warga yang memiliki jaringan internet yang jaraknya kurang lebih 2 kilometer dari sekolah.
Menurut Kepala SDN Molekelisamba, Gena, Rabu (25/9), lokasi tower Base Transceiver Station (BTS) berada tak jauh dari sekolah, namun tidak bisa digunakan untuk mengakses aplikasi simulasi ANBK.
"Kalau untuk akses jaringan semacam ujian ANBK itu tidak mampu, yang bisa itu paling untuk buka Facebook dengan WA saja. Kami terpaksa harus keluar dari sekolah untuk mencari jaringan. Kebetulan kemarin itu di kampung sebelah jaringan full langsung di rumah warga untuk kami simulasi," ungkap Gena.
Namun menurut Kepsek Gena, pihaknya belum melakukan komunikasi dengan sekolah terdekat yang jaraknya kurang lebih 4 kilometer dari SDN Molekelisamba.
"Untuk simulasi dua hari itu sudah selesai, hari ini ( Rabu, Red) ada simulasi juga tetapi masih di rumah warga. Saya sudah arahkan mereka (red: para guru) ke sekolah yang terdekat tapi mereka berpikir karena di tempat yang kemarin itu jaringan full jadi mereka bilang biar untuk simulasi bertahan dulu. Nanti pada saat ujian dengan gladi baru ke sekolah terdekat yang pernah kami pakai tahun sebelumnya," tambah Gena.
Dengan kondisi itu, Gena berharap jaringan internet di SDN Molekelisamba di Desa Mole, Kecamatan Ndori bisa normal mengingat ada tower BTS yang sudah dibangun yang berada tidak jauh dari gedung sekolah sehingga pada saat asesmen ANBK, pelajar dari sekolah tersebut tetap melaksanakan asesmen di ruang kelas.
Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Ende, Mathildis Mensi Tiwe yang dikonfirmasi, Rabu (25/9) menjelaskan, pihaknya sudah memberikan solusi untuk sekolah-sekolah kesulitan mengakes jaringan internet agar mengadakan simulasi di sekolah terdekat yang memiliki jaringan internet yang baik.
"Kita pasti akan mempersiapkan secara baik tapi kalau kepala sekolahnya mau mandiri, perangkatnya belum siap ya begitu karena ada di grup Kepala SD mereka itu ada yang menawarkan numpang. Kalau memang belum ada, kita akan kerja sama dengan Diskominfo dan kepala desanya, tentang asesmen itu bukan baru tahun pertama kok," tandas Mensi Tiwe.
Mensi Tiwe kemudian menjelaskan, mekanisme asesmen ANBK, salah satunya yakni sekolah yang kesulitan mengakses jaringan internet menumpang di sekolah yang memiliki jaringan internet. Dinas PK Kabupaten Ende sudah mendaftar sekolah-sekolah menumpang ke sekolah lain pada saat asesmen ANBK.
"Yang mandiri berarti sekolahnya sudah menyiapkan perangkat segala sesuatunya, kami kan kaget kok tiba-tiba sudah di media ni bagaimana. Segala sesuatu itukan kami punya manajemen kerjanya," tambah Mensi Tiwe.
Mathildis Mensi Tiwe juga mengaku menyesali keputusan para kepala sekolah yang melaksanakan asesmen di tengah hutan dan di rumah warga. Dia berharap, sebelum mengambil keputusan itu seharusnya para kepala sekolah itu berkomunikasi terlebih dahulu dengan pihak Dinas P dan K Kabupaten Ende agar bisa dicarikan solusi.
"Jadi yang kita sesalkan itu kenapa sebelum mengambil keputusan asesmen di hutan, diskusi dulu dengan kami solusinya, bukan medsos yang tulis kan. Kita ada manajemen kerjanya, itu kan terkesan kami dinas tidak urus, pemerintah tidak urus kan tidak baik, kita tulis yang inilah sajalah. Kita ini kan juga diberikan kemandirian, misalnya hanya beli router yang hanya berapa itu kan bisa ambil dari dana BOS, sekarang internet kan bukan hal yang baru hanya disesalkan begitu," tegas Mensi Tiwe.
59 Tower BTS Belum Berfungsi Maksimal
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.