UT Kupang

Empat Dasawarsa UT Sudah Miliki 40 Kantor Cabang 

kenapa UT menjadi pilihan masyarakat NTT. Yang pertama, belajar di UTsangat fleksibel, bisa kapan saja dan di mana saja. 

Penulis: Michaella Uzurasi | Editor: Rosalina Woso
POS-KUPANG.COM/MICHAELLA UZURASI
Rektor UT, Prof Ojat Darojat bersama host Manager Online Pos Kupang, Alfons Nedabang dalam Podcast Pos Kupang, Rabu, 25/09/2024. 

Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Michaella Uzurasi 

POS-KUPANG.COM, KUPANG - Universitas Terbuka (UT) telah genap berusia 40 tahun pada tanggal 4 September lalu. 

Berdiri sejak 4 September 1984 sampai saat ini UT telah memiliki 40 kantor cabang yang melayani warga Indonesia dari ujung Barat sampai ujung Timur Nusantara. 

"Karena mengimplementasikan sistem pembelajaran jarak jauh dan harus melayani seluruh warga bangsa yang tersebar di seluruh penjuru tanah air dari Sabang sampai Merauke, termasuk para pekerja migran yang ada di luar negeri maka pada saat ini UT dilengkapi dengan 40 kantor cabang yang kita sebut dulu namanya Unit Program Belajar Jarak Jauh (UPBJJ) tapi sekarang disebut sebagai UT daerah tersebar di seluruh daerah," kata Rektor UT, Prof. Ojat Darojat, M.Bus., Ph.D dalam Podcast Pos Kupang, Rabu, 25/09/2024. 

Menurut Ojat, UT bersifat terbuka kepada orang, siapa saja baik masih muda ataupun yang sudah tua, laki-laki maupun perempuan, semua harus punya kesempatan untuk masuk ke perguruan tinggi. 

Baca juga: BREAKING NEWS: Kantor Dinas Kesehatan Provinsi NTT di Jalan Palapa Kupang Terbakar

"Ketika mereka punya ijazah SMA, atau yang sederajat seperti paket C, mereka harus punya kesempatan untuk masuk kuliah di perguruan tinggi jadi siapapun dan ketika terbuka maka mereka tidak boleh melakukan seleksi akademik, mereka tidak boleh dites. Ketika mereka punya ijazah kita harus terima. Itu terbuka," kata Ojat. 

"Kalau di perguruan tinggi lain misalnya Undana mau masuk harus dites dulu. Kalau bagus hasilnya mereka tidak lolos seleksi akademik maka mereka tidak bisa gabung. Nah UT tidak boleh seperti itu karena terbuka kepada orang, juga terbuka kepada tempat. Jadi orang Indonesia di manapun mereka berada, apakah di Kota Kupang atau misalnya mereka ada di kabupaten yang jauh misalnya Kabupaten Belu, mereka juga kan warga negara Indonesia saudara kita, mereka juga harus punya kesempatan masuk ke perguruan tinggi maka UT hadir di mana pun mereka berada jadi UT bisa melayani mahasiswa UT baik yang ada di kota besar, di pulau-pulau terpencil, di atas bukit, di puncak gunung, di lembah ngarai, pasir pantai, pulau terluar, mereka harus punya kesempatan masuk ke perguruan tinggi. UT siap memfasilitasi untuk itu," jelasnya. 

UT Cabang Kupang sendiri, lanjut dia, kalau dilihat dari profil mahasiswa, termasuk divisi kelas tengah. 

"Ada divisi papan atas yang mahasiswanya banyak, diatas 20 ribuan, ada papan tengah antara 10 ribu sampai 20 ribu, ada juga papan paling bawah di bawah 10 ribu jadi Kupang itu ada di papan tengah, divisi tengah. Pada saat ini ada sekitar 15 ribuan yang dilayani UT Kupang. Di UT cabang Jakarta itu yang di Rawamangun itu 78 ribu mahasiswa satu kantor cabang," ungkapnya. 

Untuk menjangkau semua masyarakat Indonesia agar mendapatkan pendidikan di jenjang perguruan tinggi yang layak, UT juga memberikan layanan dengan biaya yang sangat terjangkau. 

"Kita punya yang namanya paket hemat Rp 1.300.000 dalam satu semester, mahasiswa mengambil lima atau enam mata kuliah, mereka berhak atas berbagai layanan yang kita berikan. Tapi kalau mereka tidak punya 1.3 juta, UKTnya itu Rp. 35 ribu per SKS," kata Ojat. 

"Di NTT, saya mencatat kemarin, ketika pemerintah dalam hal ini BAKN (Badan Administrasi Kepegawaian Negara) merekrut CPNS sebanyak 30 ribu, 50 persennya alumni UT. Artinya lulusan UT sekarang sudah bagus diterima, terserap sebagai CPNS dan sebagian besar dari mereka itu di UT Kupang, banyak terserap mereka jadi guru di sini," tambahnya. 

Dikatakan Ojat dia melihat ada berbagai faktor yang menyebabkan kenapa UT menjadi pilihan masyarakat NTT
Yang pertama, belajar di UTsangat fleksibel, bisa kapan saja dan di mana saja. 

"Mereka tidak harus datang ke kampus, mereka tidak harus berkumpul setiap hari dengan mahasiswa yang lain dibawah asuhan Rektor, Dekan, Kaprodi, mereka belajarnya bisa di mana saja. Bisa di kebun, bisa di sawah, ladang, atau di lautan sambil menangkap ikan, tidak ada masalah. Bahan ajarnya kita sampaikan kepada mereka jadi belajar itu bisa di mana saja dan kapan saja. Bisa pagi, bisa siang, sore, malam hari, sesuai dengan kapasitas mereka. Jadi ini benar-benar Merdeka belajar di UT. Kalau mas Nadiem mengenalkan tentang Merdeka Belajar Kampus Merdeka, di UT sudah sejak tahun 84 sudah merdeka. Itu adalah keunggulan UT dari perguruan tinggi konvensional," bebernya. 

Keunggulan lainnya adalah biaya yang sangat terjangkau dan keunggulan yang menurut Ojat membuat UT menjadi pilihan masyarakat NTT adalah UT merupakan perguruan tinggi negeri. 

Bukan hanya sekedar sebagai perguruan tinggi negeri tetapi juga dari sisi akreditasi, UT sudah megantongi akreditasi A dari Badan Akreditasi Nasional - Perguruan Tinggi (BAN-PT).(uzu)

Ikuti Berita POS-KUPANG.COM Lainnya di GOOGLE NEWS

 

Sumber: Pos Kupang
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved