New Analisis

News Analysis Pengundian Nomor Urut Peserta Pilkada, Pengamat: Pengaruhi Persepsi Pemilih

Momentum penentuan nomor urut secara politik, diyakini dapat meningkatkan citra dan positioning paslon di mata publik atau pemilih.

Editor: Ryan Nong
POS-KUPANG.COM/HO
Pengamat Politik Undana Kupang, Yohanes Jimmy Nami 

POS-KUPANG.COM, KUPANG - Pengamat Politik Undana Kupang, Yohanes Jimmy Nami menyebut nomor urut peserta Pilkada dapat mempengaruhi persepsi pemilih. Berikut news analisisnya. 

Komisi Pemilihan Umum (KPU) baru saja melakukan pengundian nomor urut pasangan calon (paslon) Pilkada Gubernur (Pilgub), Pilkada Walikota (Pilwalkot), Pemilihan Kepala Daerah (pilkada).

Setiap paslon sudah menarik nomor urut dan mendapatan nomor masing-masing. Meski nomor urut itu terkesan simbolik, namun sebenarnya nomor urut itu sangat penting. Karena nomor urut bisa mempengaruhi persepsi pemilih tentang kekuatan atau keunggulan calon.

Momentum penentuan nomor urut secara politik, diyakini dapat meningkatkan citra dan positioning paslon di mata publik atau pemilih.

Berharap agar para paslon bisa fokus pada tahapan selanjutnya, fokus pada isu kebijakan yang sesuai kebutuhan daerah. Pahan isu kebijakan yang nyata sesuai dengan kebutuhan daerah di tengah tuntutan masyarakat untuk perbaikan kesejahteraan, pembangunan berkelanjutan, dan transparansi pemerintahan.

Semoga para paslon tidak hanya berkompetisi secara personal tetapi mengedepankan tiga hal utama yakni program nyata, kampanye damai dan santun, serta isu programatik.

Ada tiga hal yang mesti diperhatikan para paslon. Pertama, kita harapkan para calon tidak hanya berkompetisi secara personal, tetapi mengedepankan program nyata yang dapat memberikan solusi bagi kebutuhan masyarakat daerah dengan segala problematikanya.

Kedua, kampanye damai dan santun. Mengingat pentingnya menjaga stabilitas sosial-politik daerah, harapannya para paslon dapat menjalani kampanye yang santun, menghindari hoaks, ujaran kebencian, serta isu-isu negatif yang dapat memecah belah masyarakat pada akar rumput.

Ketiga, isu programatik. Kampanye sebaiknya dijadikan ajang untuk memperdebatkan ide dan solusi atas tantangan yang dihadapi oleh daerah, bukan sekadar ajang popularitas dan kompetisi individual. (cr19)

 

 

Ikuti berita POS-KUPANG.COM di GOOGLE NEWS


 

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved