Liputan Khusus
Lipsus - Jangan Gunakan Isu Suku Agama Untuk Kemenangan di Pilgub NTT
Dalam penerikan Nomor urut itu, Cagub NTT Melki Laka Lena menyerukan pelaksanaan Pilgub NTT tanpa isu SARA.
POS-KUPANG.COM, KUPANG - Pemilhan Gubernur Nusa Tenggara Timur (Pilgub NTT) diharapkan dapat berjalan dengan baik dan lancar dan tanpa ada isu SARA. Pasangan calon (paslon) mestinya bisa berkontestasi secara sehat, sportif untuk NTT lebih maju
Hal ini diungkapkan oleh tiga pasangan (paslon) gubernur dan wakil gubernur (wagub) NTT, usai melakukan penarikan nomor urut paslon Pilkada NTT, di Kantor KPU NTT, Senin (23/9).
Dalam penerikan Nomor urut itu, Cagub NTT Melki Laka Lena menyerukan pelaksanaan Pilgub NTT tanpa isu SARA.
Menurutnya, dalam perhelatan Pilkada akan ada banyak isu yang berseliweran di media sosial, terutama. Namun, dia meminta pelaksanaan Pilkada dihadapi dengan senyum.
"Nomor urut yang kami peroleh ini sama dengan harapan dari teman-teman. Kami kontestasi Pilkada Gubernur ini dengan riang gembira. Saya berharap kita minimalisir isu suku agama. Ini penyakit. Tolong jangan gunakan isu suku agama untuk peroleh kemenangan. Itu membuat kita sulit maju di NTT," ujarnya.
Melki juga mengajak masyarakat NTT untuk memeriksa rekam jejak dari para paslon yang bertarung di Pilgub NTT. Baginya, urusan SARA ada pada tempat tertentu. Dia tidak ingin isu itu mendominasi suasana politik di NTT.
Melki menegaskan, dia dan pasangannya Johni Asadoma membuka diri untuk berdialog dengan siapapun yang tujuannya membangun NTT. "Kami ingin agar membangun NTT itu adalah kita berbuat dengan sama-sama. Banyak orang dari luar (Diaspora NTT) itu ingin NTT. Saya dan Ka Johni Asadoma akan menawarkan sebuah pola, dimana seluruh orang NTT mereka akan kita fasilitasi untuk urus NTT bareng-bareng," ujarnya.
Johni mengapresiasi proses pengundian nomor urut bagi paslon. Baginya, setiap nomor punya kategori baik. Semua pihak diajak bisa menjalankan kontestasi secara damai. "Mari kita berkontestasi secara sehat, sportif, fair untuk NTT yang lebih maju," kata John Asadoma.
Calon Gubernur (Cagub) NTT, Yohanis Fransiskus Lema atau Ansy Lema mengatakan, nomor urut 1 yang diperoleh bersama pasangannya, Jane Natalia Suryanto, adalah sebuah penyatuan hati untuk NTT. Nomor 1 juga menggambarkan bahwa pasangan ini menjadi satu-satunya yang punya kandidat perempuan. Baginya, perempuan dan laki-laki ibarat sepasang burung rajawali.
"Ini wujud penghormatan dan penghargaan yang tinggi seorang Ansy Lema kepada kaum perempuan NTT. Kami hadir sebagai mitra sejajar," kata dia.
Cagub Kamlasi mengatakan, nomor 3 merupakan angka yang punya kekuatan. "Ide gagasan tapi eksekusi penting. Inilah untungnya orang terakhir," tegas Simon Petrus Kamlasi.
Menurutnya, NTT mengangkat paket yang hebat. Rekam jejaknya tidak diragukan lagi. “Saya intip semua program relatif sama. Yang jelas saya dan Pak Andre sedikit berbeda, kami akan bersiaga. Hanya itu yang kami andalkan," ujar dia.
Cawagub Andre Garu mengatakan, semua kandidat yang adalah saudara. Andre bahkan meminta tim sukses agar tidak membuat suasana politik menjadi tegang.
Dia mengajak semua kandidat dan pendukungnya bekerja dengan fair dan aman tanpa tensi tinggi. Baginya proses ini merupakan kerja kemanusiaan.
"Ini pesta demokrasi harus riang gembira. Kalau ketiga pasangan ini saja ketawa-ketawa, rakyat juga harus senyum. Jangan tegang kepala terutama tim sukses. Sama-sama kita berjuang," ujarnya.

Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.