Tokoh NTT
Sosok Ipda Fridus Bere, Perwira yang Meraih Seabrek Penghargaan Tapi Tetap Rendah Hati
Penghargaan yang dia terima karena kerja kemanusiaan yang dilakukan sewaktu bertugas di Perbatasan RI-RDTL.
Penulis: Edi Hayong | Editor: Edi Hayong
"Jadi saya di Motamasin dari sebelum sampai selesai pembangunan PLBN. Semuanya berjalan aman selama di perbatasan. Ini karena saya bersama rekan-rekan bekerja dengan hati tulus ikhlas sesuai dengan pesan mama saya," tutur Ipda Fridus Bere.
Dikatakan Ipda Fridus Bere, ketika pertama kali keluar dari rumah, pesan mama yang terus terngiang di telinga bahwa harus meneladani bapak yang banyak membantu sesama.
"Hal itu yang saya lakukan seperti membantu warga Timor Leste yang sakit untuk masuk berobat di wilayah RI walaupun tidak memiliki paspor. Membantu ibu dari Malaka yang tidak ada biaya persalinan di salah satu Rumah sakit," jelasnya.
Hal lain yang dilakukan Ipda Fridus Bere adalah membantu korban perdagangan anak dibawah umur dengan menggagalkan keberangkatannya. Dimana saat ditanya alasan berangkat ke luar negeri karena ikut bujukan orang karena tidak ada uang untuk membayar uang sekolah.
"Saya prihatin karena anak yang mau sekolah harus gagal di dunia pendidikan. Saya mengantar anak ini ke sekolah bayar uang sekolah anak tersebut agar bisa ikut ujian akhir SLTP. Bagi saya membantu orang keluar dari kesulitan membuat hati saya bahagia," tutur pria yang irit bicara ini.
Baca juga: Profil Tokoh NTT, Andini Gwenda Cahyadewi Aklis Raih Emas di PON Targetkan Masuk Pelatnas
Atas kebaikan yang dilakukan selama bertugas menjadi anggota Polri saat ini, Ipda Fridus Bere mendapatkan beberapa penghargaan baik bukan saja dari petinggi di Polda NTT tetapi juga dari Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo juga Presiden Timor Leste, Ramos Horta.
Penghargaan yang Ia terima karena selama ini Ia berkomitmen untuk bekerja sesuai dengan tugas yang dipercayakan pimpinan tertinggi Polri khususnya di perbatasan Motamasin, Kabupaten Malaka.
Pria yang punya hobi bola kaki, bersepeda dan joging ini mengatakan, dari perbuatan baik bisa mendapatkan penghargaan dari Kapolri untuk mengikuti pendidikan Inspektur.
Sementara penghargaan dari Presiden Timor Leste, Jose Ramos-Horta, dirinya diundang ke Kedutaan Indonesia di Dili.
"Saat itu saya dikasih 2 pilihan yakni mau diusulkan jadi Kepala PLBN kenaikan pangkat luar biasa atau jadi abdi negara. Saya diam sejenak dan menjawab pilih jadi abdi negara. Pesan saya kepada generasi muda untuk terus berbuat baik karena dengan berbuat baik kita diberikan kemudahan disetiap kesulitan," tutur Ipda Fridus.(*)
Ikuti Berita POS-KUPANG.COM lainnya di GOOGLE NEWS
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.