Undana
Dosen Undana Kupang Kembangkan Pertanian Sistem Terpadu Cerdas Ciptakan Energi Hijau
PKM dilakukan dalam skema pemberdayaan berbasis wilayah dengan ruang lingkup pemberdayaan desa binaan didanai oleh Direktorat Riset, Teknologi
Penulis: Irfan Hoi | Editor: Edi Hayong
Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Irfan Hoi
POS-KUPANG.COM, KUPANG - Sejumlah dosen di Universitas Nusa Cendana atau Undana dan Universitas Katolik Widya Mandira Kupang mengembangkan sistem pertanian terpadu cerdas untuk menciptakan Energi Hijau.
Para dosen itu adalah Dr. Verdy A. Koehuan, Ir. N. G. A Mulyantini, Antonius Y. W Timuneno, dan Dominggus G.H Adoe. Para dosen itu melaksanakan kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat (PKM) tahun 2024.
PKM dilakukan dalam skema pemberdayaan berbasis wilayah dengan ruang lingkup pemberdayaan desa binaan didanai oleh Direktorat Riset, Teknologi, dan Pengabdian kepada Masyarakat Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Riset, dan Teknologi, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi
"Pogram pengembangan pertanian terpadu sistem cerdas (smart farming) dengan energi hijau menuju kemandirian pangan sekaligus kapasitas petani secara ekonomi bagi warga," kata dosen ketua Dr. Verdy A. Koehuan, Sabtu 21 September 2024.
Kegiatan itu berlangsung di Desa Pukdale, Kecamatan Kupang Timur, Kabupaten Kupang Provinsi Nusa Tenggara Timur. Adapun PKM merupakan kerja sama Undana dan Universitas Katolik Widya Mandira Kupang, Pemerintah desa Pukdale, Kelompok Tani Fajar 1 dan Kelompok Tani Murni.
Menurut dia, setelah dilaksanakannya kegiatan sosialisasi dan FGD, nanti akan dilanjutkan dengan serangkaian kegiatan pendampingan dan pelatihan, terkait aplikasi teknologi pertanian di lokasi mitra sasaran.
Kegiatan ini juga melibatkan 8 orang mahasiswa MBKM (merdeka belajar kampus merdeka) dalam kegiatan magang di Lokasi Mitra Sasaran selama kurang lebih lima bulan terhitung mulai Agustus sampai dengan Desember 2024 yang nantinya kegiatan mereka akan direkognisi menjadi matakuliah dengan kisaran 10 SKS hingga 20 SKS.
Verdy Koehuan mengatakan, kegiatan ini dilaksanakan melalui penerapan teknologi Sistem Irigasi Tetes (SIT) dengan sistem energi hijau melalui penggunaan panel surya yang diintegrasikan dengan usaha pemeliharaan ternak untuk penerapan konsep pertanian terpadu.
"Waktu pelaksanaan mulai bulan Juli hingga Desember 2024," sebut dia.
Baca juga: LP3M Undana Gelar Workshop Penilaian Berbasis CP, Case Method dan TBP
Metode pelaksanaan kegiatan mulai dari pendekatan dan observasi permasalahan yang dihadapi oleh mitra, kemudian dilaksanakan sosialisasi penyuluhan dan aplikasi teknologi serta manajemen pengelolaan dan pemasaran produk.
Aplikasi teknologi ini, kata dia, diharapkan mampu mengatasi kendala sistem irigasi yang menyebabkan menurunnya tingkat produksi hingga kegagalan panen oleh petani.
Pihaknya dan mitra secara bersama-sama melaksanakan penerapan SIT dalam kebun hortikultura, teknis budidaya tanaman hortikultura yang tepat sesuai dengan kondisi lingkungan setempat.
Pelatihan manajemen pengelolaan kelompok tani dan manajemen pascapanen penting dilakukan untuk meningkatkan level petani dan daya saing secara ekonomi.
Disamping masalah irigasi, masalah penggunaan pupuk kimia padat berupa NPK dan urea umumnya cukup tinggi sehingga dapat mendorong menurunnya kualitas kesuburan tanah.
Verdy Koehuan menerangkan, pemilihan teknologi budidaya tanaman hortikultura yang diterapkan untuk menyelesaikan persoalan prioritas yang telah disepakati bersama.
Penerapan itu adalah memanfaatkan potensi lahan tidur yang ada harus bisa dimanfaatkan untuk peningkatan pendapatan petani dan pengembangan potensi desa.
Lalu, perlu adanya pelatihan tentang teknis pelaksanan program yang akan direncanakan pengembangannya berbasis pemberdayaan.
Selain itu, menerapkan teknologi irigasi tetes dengan energi hijau terintegrasi antara panel surya, pompa DC dan jaringan perpipaan pada lahan tanaman hortikultura.
Baca juga: Prodi Sosilologi Ajak Mahasiswa Fisip Undana Sadar Kesehatan Mental
Berdasarkan isu strategis ini, maka dibuat beberapa program strategis di Desa Pukdale, yaitu pembuatan lahan produktif dengan sistem irigasi tetes dengan energi hijau untuk budidaya tanaman pertanian.
"Seperti sayuran untuk memenuhi kebutuhan pendapatan harian petani, sedangkan tanaman jagung dan singkong untuk kebutuhan pendapatan bulanan," katanya.
Tim dosen bersama mitra juga melakukan pembuatan kandang dan alat pengolahan pakan ternak, dimana ternak yang disetujui bersama adalah sapi, kambing, dan ayam.
Tim membuat juga sentra produksi pupuk secara fermentasi aerob maupun unaerob untuk produksi pupuk padat dan pupuk cair, pembuatan biodigester sentra produksi pupuk padat dan pupuk cair.
"Bersama mitra, ada pembuatan sentra produksi biochar dan asap cair, Pelatihan manajemen kelompok dalam pengelolaan budidaya tanaman pertanian dan pemeliharaan ternak hingga pemasaran hasil produksi," ujarnya.
Diharapkan, dari rangkaian kegiatan itu selain produk teknologi yang diaplikasikan untuk peningkatan pendapatan petani, peningkatan level dan kapasitas petani, juga mahasiswa dapat belajar di luar kampus, dosen berkegiatan di luar kampus, dan kemitraan dengan dunia usaha, serta publikasi ilmiah. (fan)
Ikuti Berita POS-KUPANG.COM lainnya di GOOGLE NEWS
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.