Berita NTT
Mission Based Learning UCB Kupang Bantu Atasi Masalah Gizi Buruk di Puskesmas Bijaepasu
Dengan demikian, pemberdayaan mereka menjadi langkah kunci dalam menangani masalah gizi buruk yang mengancam generasi muda di wilayah tersebut.
Magi Melia Tanggu Rame, salah satu anggota tim pengabdi dan dosen Universitas Citra Bangsa, menjelaskan, “Dengan mengolah asam menjadi manisan, kami berharap ibu-ibu dapat meningkatkan pendapatan keluarga dan sekaligus mendapatkan akses ke sumber pangan bergizi.”
Pendekatan ini tidak hanya berfokus pada peningkatan ekonomi, tetapi juga berusaha menciptakan kesadaran akan pentingnya gizi yang baik bagi keluarga. Melalui keterampilan baru ini, para ibu diharapkan dapat lebih mandiri secara finansial, sekaligus berkontribusi terhadap peningkatan kualitas hidup di komunitas mereka.
Dengan demikian, kegiatan ini tidak hanya memberikan manfaat langsung, tetapi juga membangun fondasi yang kuat untuk keberlanjutan ekonomi lokal.
Harapan untuk Masa Depan
Kegiatan ini diharapkan dapat mendukung tercapainya beberapa indikator kinerja utama Perguruan Tinggi, seperti pembelajaran langsung bagi mahasiswa karena kegiatan ini melibatkan mahasiswa, kontribusi pada permasalahan kesehatan masyarakat, dan pengelolaan sumber daya lokal.
Melalui pendekatan pemberdayaan ini, mahasiswa tidak hanya belajar teori, tetapi juga berkontribusi secara langsung dalam memecahkan masalah yang dihadapi masyarakat.
Dengan semua upaya ini, Puskesmas Bijaepasu berkomitmen untuk mengatasi gizi buruk dan meningkatkan kualitas hidup anak-anak di wilayah tersebut.
Diharapkan, program ini dapat menjadi model bagi daerah lain dalam mengatasi masalah gizi dengan pendekatan yang lebih holistik dan berkelanjutan. (*/ian)
Ikuti berita POS-KUPANG.COM di GOOGLE NEWS