Berita Kabupaten Kupang

Warga Desa Oelomin Kabupaten Kupang Dapat Sosialisasi Soal Penyakit Degeneratif dari Tim Poltekkes

Penyakit degeneratif semakin berkembang karena menurunnya aktivitas fisik, gaya hidup dan pola makan

Editor: Edi Hayong
POS-KUPANG.COM/HO
Warga Desa Oelomin, Kecamatan Nekamese, Kabupaten Kupang pose bersama tim Poltekkes Kemenkes Kupang usai kegiatan pelayanan kesehatan, Rabu 18 September 2024 

POS-KUPANG,COM, OELAMASI- Warga Desa Oelomin, Kecamatan Nekamese, Kabupaten Kupang mendapat bekal pengetahuan soal penyakit degeneratif dari tim Dosen dan Mahasiswa Jurusan Keperawatan Poltekkes Kemenkes Kupang.

Kegiatan pengabdian masyarakat ini mengambil tema “Edukasi dan deteksi dini diabetes melitus sebagai upaya mengurangi prevalensi dan resiko penyakit degeneratif".

Koordinator tim kegiatan pengabdian masyarakat di Desa Oelomin, Fitri Handayani S.Kep, Ners, MPH dalam keterangannya kepada POS-KUPANG.COM, Rabu 18 September 2024 mengatakan, penyakit degeneratif merupakan penyakit kronik yang mempengaruhi kualitas hidup seseorang. 

Diabetes melitus merupakan salah satu penyakit degeneratif. Penyakit degeneratif semakin berkembang karena menurunnya aktivitas fisik, gaya hidup dan pola makan.

Menurutnya, penyakit degeneratif mempunyai tingkat mortilitas yang tinggi dan dapat mempengaruhi kuatitas hidup dan produktivitas seseorang.

Diperkirakan penderita diabetes melitus akan meningkat dengan cepat dalam 25 tahun mendatang terutama pada negara berkembang karena menurunnya aktivitas fisik, gaya hidup dan pola makan

Dikatakannya, diabetes melitus (DM) merupakan salah satu penyakit silent killer yang tidak disadari oleh penderita. 

Prevalensi DM yang semakin tinggi tersebut menunjukkan bahwa upaya pencegahan harus dilakukan agar angka tersebut tidak terus bertambah.

Baca juga: Poltekkes Kemenkes Kupang Gandeng Puskesmas Bakunase Sosialisasi  aplikasi eHealth di SMP Mercusuar

Salah satu cara untuk mengatasi hal ini adalah melalui edukasi tentang pengendalian gula darah serta deteksi dini penyakit DM.

"Edukasi tentang manajemen gula darah bagi pasien DM dapat membantu masyarakat untuk memahami pentingnya menjaga kadar glukosa darah agar tetap normal melalui perubahan pola hidup seperti menerapkan diet seimbang serta olahraga teratur," katanya.

Selain itu, lanjut Fitri Handayani, deteksi dini juga sangat penting karena dapat membantu pasien untuk mendapatkan penanganan tepat waktu sehingga risiko komplikasi kesehatan akibat diabetes bisa diminimalisir atau bahkan dicegah.

Melalui edukasi dan deteksi dini diabetes melitus, diharapkan prevalensi penyakit ini bisa berkurang sehingga risiko terkena penyakit degeneratif seperti Stroke, serangan jantung ataupun penyakit ginjal bisa dihindari.

Hal ini sangat penting karena komplikasi-komplikasi tersebut dapat mengancam kualitas hidup dan bahkan nyawa pasien DM. 

Selain kegiatan sosialisasi, tim Dosen dan mahasiswa juga memberikan edukasi dan skrinning gula darah melalui pemeriksaan Gula Darah. 

Masyarakat antusias untuk melakukan pemeriksaan gula darah. Masyarakat mengatakan bahwa mereka selama ini tidak pernah melakukan pengecekan kadar gula darah secara mandiri. 

Halaman
12
Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved