Berita Flores Timur

Fakta Lain Kematian Perawat di Flotim, Saksi Lihat Kucing Hitam Palang Jalan

Benediktus menyebut kucing berwarna hitam yang menghalangi jalan Bergita, bukan ternak kambing yang terikat di pinggir jalan.

Editor: Oby Lewanmeru
POS-KUPANG.COM/PAUL KABELEN
Benediktus Piran (21) saat di rumah duka Bergita Bunga Nuhan (37) di Desa Watotutu, Kecamatan Ile Mandiri, Flores Timur. 

Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Paul Kabelen

POS-KUPANG.COM, LARANTUKA - Seorang pemuda, Benediktus Piran, mengaku melihat insiden kecelakaan yang menewaskan Bergita Bunga Nuhan di Desa Tiwatobi, Kecamatan Ile Mandiri, Kabupaten Flores Timur, Jumat, 12 September 2024 lalu.

Benediktus yang melihat langsung kecelakaan itu menyebut seekor kucing menghalangi jalan Bergita Nuhan saat mengendarai Yamana Mio di Jalan Trans Flores, tak jauh dari Bandara Gewayantana.

"Saya ikut dari belakang, sekitar 30-50an meter. Saya lihat dengan mata kepala, ada kucing lari palang pas motor kecepatan tinggi, rem mendadak, lalu jatuh," katanya kepada wartawan, Selasa, 17 Agustus 2024.

Keterangan ini berbanding terbalik dengan penjelasan Satuan Lalu Lintas (Sat Lantas) Polres Flores Timur yang menyebut korban kaget dengan kambing di pinggir jalan hingga membuatnya terjatuh.

Benediktus menyebut kucing berwarna hitam yang menghalangi jalan Bergita, bukan ternak kambing yang terikat di pinggir jalan.

"Mama-mama (warga Desa Tiwatobi) di sana tidak sempat lihat. Tapi kucing tidak terlalu besar, saya lihat jelas sekali," pungkasnya.

Benediktus adalah orang pertama yang tiba di tempat kejadian perkara (TKP). Pemuda 21 tahun itu masih memiliki hubungan keluarga dengan korban. Mereka berasal dari kampung yang sama taitu di Desa Watotutu, Kecamatan Ile Mandiri.

Dia sempat menyentuh badan korban sambil memanggil-manggil namanya. Namun naas, Bergita sudah kritis dan sesaat setelahnya meninggal dunia.

"Tidak ada suara sama sekali, celaka tanpa ada suara," ceritanya lagi.


FAKTA-FAKTA DI TKP


TRIBUNFLORES.COM mendatangi tempat kejadian perkara (TKP) kecelakaan maut di Desa Tiwatobi, Kecamatan Ile Mandiri, Selasa, 17 September 2024 sore.

Letak TKP berada di sebelah kiri atau sesuai jalur korban saat berkendara. Jaraknya sekira 300 meter dari Bandara Gewayantana.

Baca juga: Fakta-fakta TKP Lakalantas Renggut Nyawa Perawat di Flotim, Dua Anaknya Jadi Yatim Piatu

Sebuah batu berukuran sedang diletakkan di bibir aspal. Lilin-lilin yang dipasang sudah tak menyala. Samping batu itu terdapat satu botol air mineral.

Sementara sekitar TKP ditumbuhi rumput liar warna hijau. Warga Desa Tiwatobi mengaku lokasi itu kerap menjadi tempat ikat ternak kambing.

Halaman
12
Sumber: Pos Kupang
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved