Timor Leste Dikuasai Produk Indonesia dan China: Hudi Laran Menjadi China Laran

Untuk impor dari Indonesia, salah satu jalur yang digunakan adalah PLBN Terpadu Motaain. Dalam catatan Kompas.id, nilai ekspor di PLBN Terpadu Motaain sepanjang tahun 2023 sekitar Rp 50 miliar per bulan.

Nilai ekspor paling tinggi terjadi pada Oktober, yakni Rp 82,05 miliar. Adapun angka terendah terjadi pada April, yakni Rp 36,61 miliar.

Sepanjang empat bulan pertama 2024, nilai ekspor tertinggi pada Maret, yakni Rp 57,83 miliar, sedangkan terendah pada April, Rp 41,78 miliar.

Kendaraan pengangkut komunitas ekspor yang melewati pos tersebut terbilang tinggi. Dalam sebulan, rata-rata mencapai 500 unit.

Jenis komoditas yang diekspor di antaranya laptop, printer, air meneral, obat, semen, sayuran, batako, senjata, besi beton, kertas nasi, furnitur, cabai, telur, kosmetik, dan pakaian dalam. Selain itu, ada juga garam, perkakas plastik, kacang kedelai, keramik, dan pakan anjing.

Indonesia dan China

Selain produk buatan Indonesia, di Dili juga banyak warung makan khas Indonesia. Menu ayam lalapan dan bakso mudah ditemui di Kampung Alor.

Pengelola warungnya kebanyakan orang Indonesia. Ada juga warga lokal yang fasih berbahasa Indonesia.

”Kami belajar bahasa Indonesia dengan menonton film di Youtube,” kata Sherly (20).

Sherly lahir setelah Timor Leste merdeka dan bahasa Tetun dijadikan bahasa persatuan. Selain itu, bahasa Portugis dan Inggris juga dituturkan warga setempat.

Di Dili juga banyak kantor bank milik Kementerian Badan Usaha Milik Negara Indonesia. Ada Bank Mandiri dan Bank Rakyat Indonesia. Mesin anjungan tunai mandiri kedua bank itu bertebaran di beberapa tempat.

Dalam catatan Kompas.id, nilai investasi Indonesia di Timor Leste mencapai 818 juta dollar AS. Investasi terutama di sektor perbankan, minyak dan gas, serta telekomunikasi.

Di sisi lain, pengaruh China di Timor Leste juga terasa begitu kental. Banyak pertokoan yang namanya ditulis dalam bahasa Mandarin.

Bahkan, ada sebuah kompleks yang dulunya disebut hudi laran atau kompleks pisang telah berubah menjadi China laran atau kompleks usaha China.

Pemerintah China mendanai banyak proyek infrastruktur di Timor Leste dan kemudian diikuti datangnya para pengusaha di Dili. Pengusaha itu membeli dan mengontrak lahan.