Renungan Harian Katolik

Renungan Harian Katolik Senin 16 September 2024, "Membangun Pikiran Positif untuk Diri Sendiri"

Manusia dapat membantu diri sendiri dan sesama untuk merobah perasaan, pikiran, atau suasana hati yang negatif ke positif.

Editor: Eflin Rote
KOMPAS.COM
Renungan Harian Katolik 

Oleh: Gabriel Chanfarry Hadylaw
16 September 2024
Founder of Inner Tunnel Communities through beyond Wisdom
16 September 2024
Bacaan Injil : Lukas 7: 1 - 10

Tiga cara membangun pikiran dan suasana positif untuk diri sendiri dan sesama

Manusia umumnya mempunyai pengalaman dalam mengelola relasi dengan diri sendiri dan dengan sesama yang bisa terjadi dengan  pikiran dan suasana hati yang lebih positif.

Manusia dapat juga mempunyai pengalaman dalam mengelola relasi dengan sesama di rumah, di tempat kerja, berbagai komunitas dan lainnya  dengan pikiran dan suasana hati yang tidak menyenangkan.

Manusia dapat membantu diri sendiri dan sesama untuk merobah perasaan, pikiran, atau suasana hati yang negatif ke positif.

Ada tiga cara untuk manusia dapat membangun pikiran dan suasana hati yang lebih positif untuk diri sendiri dan sesama sehingga tujuan hidup bersama dapat tercapai.

Pertama. Manusia mau membangun dan memilih lingkungan yang semakin positif sehingga semua anggota dapat merasakan energi yang dapat saling mendukung.

Manusia dapat membuat suasana yang lebih sehat bagi diri sendiri dan sesama dengan mau saling belajar untuk menyebarkan pikiran, perasaan dan suasana yang lebih positif.

Kedua. Manusia mau menyebarkan berita yang memberikan kisah positif dalam mengatasi rasa kurang percaya satu sama lain.

Manusia mau membangun lingkungan yang semakin positif sehingga dapat menjauhi pikiran dan suasana hati yang negatif untuk diri sendiri dan sesama.

Ketiga. Manusia mau mengalokasi waktu untuk diri sendiri agar dapat menyegarkan fisik, emosional dan mental.

Manusia dapat lebih menyegarkan pikiran dan suasana hati yang nyaman sehingga tubuh dan pikiran dapat lebih segar dan dapat semakin lebih positif.

Manusia dapat memberikan motivasi kepada sesama untuk lebih membuat diri dan pikiran lebjh tenang dan dapat menjauhi pikiran, perasaan dan suasana hati yang negatif.

Tuhan ingin manusia bisa membantu diri sendiri dan sesama untuk mendapatkan pikiran dan suasana hati yang semakin positif.

Perwira itu menyuruh sahabat-sahabatnya untuk mengatakan kepada Tuhan Yesus, "Tuan, janganlah bersusah-susah, sebab aku tidak layak menerima Tuan di dalam rumahku; sebab itu aku juga menganggap diriku tidak layak untuk datang kepada-Mu. Tetapi katakan saja sepatah kata, maka hambaku itu akan sembuh. Sebab aku sendiri seorang bawahan, dan di bawahku ada pula prajurit. Jika aku berkata kepada salah seorang prajurit itu: Pergi!, maka ia pergi, dan kepada seorang lagi: Datang!, maka ia datang, ataupun kepada hambaku: Kerjakanlah ini!, maka ia mengerjakannya."

Manusia bisa mempunyai berbagai pengalaman yang membuat diri semakin percaya kepadaNya dengan meniru sikap iman sang perwira yang sangat percaya kepada Tuhan Yesus.

Manusia dapat membangun pikiran dqn suasana hati yang lebih positif bagi diri sendiri dan sesama dalam membangun relasi dengan Tuhan Yesus.

Manusia mau mengelola perasaan dan pikiran yang semakin positif dengan membuat suasana hati yang nyaman ketika menyampaikan permohonan kepada Tuhan Yesus. Manusia dapat membantu sesama menjauhi perasaan, pikiran atau suasana negatif sehingga membuat lingkungan semakin nyaman. Manusia dapat membantu sesama untuk mau secara bersama-sama mengelola suasana hati dan pikiran yang lebih positif.

Terimakasih Tuhan yang selalu setia meneguhkan kami dan menguatkan kami dalam kami mau tetap mengelola pikiran dan suasana hati dalam diri dan sesama kami supaya tetap positif. Ajarilah kami senantiasa setia padaMu dengan kami mau membantu diri sendiri dan sesama agar dapat menjauhi perasaan dan pikiran negatif. Amin.

Lampiran Bacaan Injil
Lukas 7: 1 - 10

Yesus menyembuhkan hamba seorang perwira di Kapernaum

7:1 Setelah Yesus selesai berbicara di depan orang banyak, masuklah Ia ke Kapernaum. 7:2 Di situ ada seorang perwira yang mempunyai seorang hamba, yang sangat dihargainya. Hamba itu sedang sakit keras dan hampir mati. 7:3 Ketika perwira itu mendengar tentang Yesus, ia menyuruh beberapa orang tua-tua Yahudi kepada-Nya untuk meminta, supaya Ia datang dan menyembuhkan hambanya.

7:4 Mereka datang kepada Yesus dan dengan sangat mereka meminta pertolongan-Nya, katanya: "Ia layak Engkau tolong, 7:5 sebab ia mengasihi bangsa kita dan dialah yang menanggung pembangunan rumah ibadat kami."

7:6 Lalu Yesus pergi bersama-sama dengan mereka. Ketika Ia tidak jauh lagi dari rumah perwira itu, perwira itu menyuruh sahabat-sahabatnya untuk mengatakan kepada-Nya: "Tuan, janganlah bersusah-susah, sebab aku tidak layak menerima Tuan di dalam rumahku; 7:7 sebab itu aku juga menganggap diriku tidak layak untuk datang kepada-Mu. Tetapi katakan saja sepatah kata, maka hambaku itu akan sembuh.

7:8 Sebab aku sendiri seorang bawahan, dan di bawahku ada pula prajurit.

 Jika aku berkata kepada salah seorang prajurit itu: Pergi!, maka ia pergi, dan kepada seorang lagi: Datang!, maka ia datang, ataupun kepada hambaku: Kerjakanlah ini!, maka ia mengerjakannya."

7:9 Setelah Yesus mendengar perkataan itu, Ia heran akan dia, dan sambil berpaling kepada orang banyak yang mengikuti Dia, Ia berkata: "Aku berkata kepadamu, iman sebesar ini tidak pernah Aku jumpai, sekalipun di antara orang Israel!"

7:10 Dan setelah orang-orang yang disuruh itu kembali ke rumah, didapatinyalah hamba itu telah sehat kembali. (*)

Ikuti Berita POS-KUPANG.COM lainnya di GOOGLE NEWS

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved