Berita Flores Timur

Duka Dua Bocah Yatim Piatu di Flores Timur Usai Sang Ibu Meninggal Akibat Kecelakaan Lalul Lntas

Perempuan single parent ini bekerja sebagai perawat di Puskesmas Waimana dan menjadi satu-satunya tulang punggung keluarga.

|
Editor: Oby Lewanmeru
POS-KUPANG.COM/HO
Andreas Koten dan Helena Peni Koten saat memegang foto ibunya, Bergita Bunga Nuhan yang meninggal dunia akibat kecelakaan. 

Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Paul Kabelen

POS-KUPANG.COM, LARANTUKA - Kematian Bergita Roswita Bunga Nuhan dalam insiden kecelakaan maut di Larantuka, Kabupaten Flores Timur, NTT, membawa duka mendalam bagi dua anaknya yang masih bocah.

Bergita Nuhan mengalami kecelakaan tunggal di ruas Jalan Trans Flores dalam wilayah Desa Tiwatobi, Kecamatan Ile Mandiri pada, Jumat, 13 September 2024 pagi.

Dua anaknya, Andreas Koten (9) dan Helena Peni Koten (6), tak kuasa menahan air mata saat tahu kabar duka itu. Dua bocah itu harus menjalani hidup yang lebih berat. Ayahnya juga telah meninggal sejak 2020 silam.

Andreas dan Helena selama ini tinggal bersama Bergita Nuhan di Desa Waimana 1, Kecamatan Ile Mandiri. Keduanya bersekolah di SDK Santa Camrmen Salles Larantuka.

Tak ada yang tahu bagaimana, kapan, dan seperti apa duka datang. Dua bocah yatim piatu ini terus menangis sambil mengusap wajah sang ibunda dalam bingkai foto yang dkelilingi lilin-lilin bernyala.

Air mata kedua bocah malang itu sungguh menyayat hati. Memeluk erat foto Bergita penuh cucuran air mata, membayangkan saat sang ibunda mengantarnya ke sekolah.

Bergita sempat mengantar Andreas dan Helena ke sekolah, Jumat, 14 September 2024 pagi sebelum ia tewas dalam kecelakaan.

Baca juga: Dana Miliaran Beli Mobil Pimpinan DPRD Flores Timur, Begini Komentar Direktur Ayu Tani

Perempuan single parent ini bekerja sebagai perawat di Puskesmas Waimana dan menjadi satu-satunya tulang punggung keluarga.

Saat perjalanan pulang dari sekolah anaknya di Weri, Kota Larantuka menuju ke Puskesmas Waimana, sepeda motor yang ia kendarai mengalami kecelakaan.

Beberapa saksi di TKP Desa Tiwatobi yang tak jauh dari Bandara Gewayantana, menyebutkan kondisi Bergita cukup mengenaskan.

Nadinya melemah. Warga pun membawanya ke rumah sakit. Sayangnya nyawa perawat yang dikenal ramah dan baik hati itu tak tertolong. 

Kepala Satuan Lantas Polres Flores Timur, Iptu Lasarus Dalu Daton, mengatakan korban kaget saat seekor kambing melintas di jalan raya. Bermaksud menghindar, Yamaha Mio yang ia kendarai malah terjatuh.

"Di tempat kejadian, seekor kambing yang diikat di pinggir jalan masuk ke badan jalan. Pengendara motor kaget dan terjadi kecelakaan," katanya. (*)

Ikuti berita POS-KUPANG.COM lain di GOOGLE NEWS

Sumber: Pos Kupang
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved