Berita NTT

WHDI NTT Peduli Stunting Lewat Workshop dan Pembuatan MPASI Bagi Balita

Pencegahan dan penanganan stunting pada ibu hamil dan balita dari sudut pandang agama Hindu oleh dr Dewa Putu Sahadewa, SpOG (PHDI NTT).

Penulis: Irfan Hoi | Editor: Oby Lewanmeru
POS-KUPANG.COM/HO
Workshop Wanita Hindu Dharma Indonesia (WHDI) Provinsi NTT berkaitan dengan penanganan stunting. 

"WHDI NTT mengambil bagian dalam pencegahan masalah stunting karena masalah stunting harus ditangani secara bersama," ujar dr Ayu.

Sementara Bimas Hindu Kemenag NTT, I Wayan Budiadnya mengatakan bahwa workshop merupakan bagian dari peran serta umat Hindu di NTT untuk menyukseskan program di NTT. Pihaknya berharap ada kerjasama dan kolaborasi untuk pencegahan stunting

"Mari kita bergerak bersama-sama. Apa yang dilakukan oleh WHDI sangat bermanfaat karena selain teori ada praktek dengan harapan stunting di NTT bisa diturunkan," ujarnya.

Kepala Biro Pemerintahan Setda NTT, Doris A. Rihi saat membuka kegiatan Workshop mengatakan stunting merupakan tugas, tanggungjawab dan kepedulian semua pihak dalam mewujudkan Indonesia Emas 2045.

Kegiatan penurunan masalah stunting perlu sinergitas dan kolaborasi agar mencapai tujuan yang baik.

Ia mengapresiasi karena WHDI mau bersama pemerintah melakukan gerakan penurunan stunting karena isu stunting sudah jadi target pembangunan nasional. Diakui kalau di NTT prevalensi stunting adalah 37 persen. Hal ini menjadi tanggungjawab semua pihak untuk penurunan stunting

"Bukan saja tugas pemerintah tapi perlu sinergitas," ujarnya.

Ia menyebutkan kalau Pemerintah daerah telah melakukan berbagai upaya mencegah stunting melalui berbagai instansi terkait. 

Pemprov NTT berterima kasih kepada WHDI NTT yang telah menyiapkan workshop yang berdampak positif. "Mari terus bersinergi dan berkolaborasi dalam menangani masalah stunting," ujarnya.

Angka stunting di NTT menempati urutan pertama di Indonesia. Sesuai hasil survei tahun 2023, Provinsi NTT menduduki peringkat tertinggi 37,9 persen persen dengan prevalensi terbanyak di Kabupaten TTS 50,1 persen, Belu 48,1 persen, Malaka 47,7, Sumba Barat Daya 44,3 persen, Sumba Barat 42,5 persen, Manggarai Timur 43,7 persen, TTU 42,7 persen, Rote Ndao 39,8 persen, Alor 39,3 persen serta Kabupaten Kupang 38,4 persen. (fan) 

 

Ikuti Berita POS-KUPANG.COM lainnya di GOOGLE NEWS

Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved