Berita NTT
Komisi VI DPR RI Soroti BBM Langka di NTT Karena Diselundupkan
Menurut Darmani, persoalan tersebut tidak terlepas dari adanya permasalahan distribusi ke wilayah-wilayah terpencil, termasuk NTT.
POS-KUPANG.COM, JAKARTA - Komisi VI DPR RI menyoroti kondisi kelangkaan bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi di Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT), khusunya di Pulau Timor.
Karena itu, Anggota Komisi VI DPR RI Darmadi Durianto meminta pemerintah untuk meningkatkan pengawasan BBM bersubsidi di wilayah itu.
"Kami meminta agar pemerintah dan Pertamina segera turun langsung ke lapangan, melakukan identifikasi dan pengawasan yang kredibel. Jangan sampai kelangkaan tersebut berimplikasi serius terhadap kegiatan ekonomi masyarakat di bawah," ujar Darmadi dalam keterangan sebagaimana dikutip dari Kompas.com, Jumat (13/9/2024).
Menurut Darmani, persoalan tersebut tidak terlepas dari adanya permasalahan distribusi ke wilayah-wilayah terpencil, termasuk NTT.
Selain itu, lanjut Darmani, kelangkaan BBM juga terjadi karena masih adanya dugaan praktik penyelundupan BBM ke negara tetangga.
Kasus Ipda Rudy Soik yang diduga dimutasi karena membongkar kasus mafia BBM di NTT menjadi contoh masih berlangsung praktik tersebut.
"Mafia BBM yang memanfaatkan celah dalam sistem distribusi BBM bersubsidi adalah cerminan dari ketidakberesan pengawasan di tingkat daerah hingga pusat,” kata Darmani.
“Memang NTT, khususnya Pulau Timor ini adalah wilayah perbatasan. Tapi bukan berarti pengawasan abai sehingga banyak celah pelanggaran yang dilakukan,” kata dia.
Diberitakan sebelumnya, Nama Ipda Rudy Soik yang bertugas di Polresta Kupang, NTT mendadak ramai diperbincangkan di media sosial.
Sebab, Ipda Rudy disebut telah membongkar sindikat BBM ilegal dan perdagangan manusia di NTT. Namun, ia justru dimutasi ke Papua.
Atas keputusan itu, Rudy kemudian meminta keadilan kepada Kapolri Listyo Sigit.
Awalnya, Rudy memimpin operasi untuk membongkar mafia bahan bakar minyak bersubsidi yang diduga melibatkan anggota Polda NTT. Kasus tersebut berawal dari laporan masyarakat dan temuan tim soal kelangkaan bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi di Pulau Timor.
Setelah diselidiki, kelangkaan tersebut terjadi karena adanya permainan jaringan mafia yang terdiri dari beberapa tingkatan. Pelaku yang tergabung dalam tim pengepul mendapatkan banyak barcode dari oknum pegawai pemerintah untuk membeli BBM bersubsidi.
BBM tersebut kemudian dijual ke industri, beberapa di antaranya diselundupkan ke negara Timor Leste untuk berbagai keperluan.
Dari informasi tersebut, Rudy kemudian mendapat perintah penyelidikan dan menangkap salah satu pelaku penimbun di Alak, Kota Kupang pada Sabtu (15/6/2024).
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.