Berita Ende

Dosen PKN STAN Ajarkan Penyusunan Laporan Keuangan Bagi Peserta ToT BUMDes Unflor Ende

materi yang diberikan kepada 16 peserta ToT atau sekolah BUMDes yang berasal dari Kabupaten Ende yang merupakan role model program tersebut

Editor: Eflin Rote
POS-KUPANG.COM/ALBERT AQUINALDO
Dr. Dyah Purwanti, Ak. M.Si yang merupakan dosen di Program Studi D-IV Akuntansi Sektor Publik PKN STAN yang ditemui TribunFlores.com, Kamis, 5 September 2024 usai peluncuran sekolah BUMDes di Kampus II Universitas Flores (Unflor) Ende 

Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Albert Aquinaldo

POS-KUPANG.COM, ENDE - Dr. Dyah Purwanti, Ak. M.Si yang merupakan dosen di Program Studi D-IV Akuntansi Sektor Publik PKN STAN yang saat ini menjadi salah satu narasumber pada sekolah BUMDes yang diluncurkan Universitas Flores (Unflor) Ende menyebut pihaknya membantu memperkuat pendidikan dan pengajaran bagi aparat atau pengurus BUMDes di Kabupaten Ende.

Dr. Dyah Purwanti yang ditemui POS-KUPANG.COM, usai peluncuran sekolah BUMDes di Kampus II Universitas Flores (Unflor) Ende mengatakan materi yang diberikan kepada 16 peserta ToT atau sekolah BUMDes yang berasal dari Kabupaten Ende yang merupakan role model program tersebut yakni berupa penyusunan laporan keuangan.

"Tentu saja disini BUMDes sebagai badan usaha dia memiliki transaksi-transaksi yang diarsipkan, dicatat dan dilaporkan, terus kemudian nanti ada manajerial pengelolaan bisnis BUMDEes karena sebagain besar dari teman-teman pengurus BUMDes ini masih kebingunan mencari bentuk bisnis yang seperti apa kemudian untuk pengelolaan operasionalnya," jelas Dr. Dyah Purwanti. 

Dilanjutkan Dr. Dyah Purwanti, PKN STAN berkomitmen bersama Unflor Ende, Kemendesa PDTT dan Unisnu Jepara untuk mengawal ToT BUMDes yang merupakan langkah awal yang selanjutnya akan melakukan pendampingan dari pemilihan bisnis atau unit usaha, pengelolaan operasional hingga pertanggungjawaban keuangan.

Dia berharap pada tahun 2025 nantinya, dari 16 peserta ToT atau sekolah BUMDes yang diluncurkan Unflor Ende tersebut sudah ada BUMDes-BUMDes mandiri di Kabupaten Ende dari segi bisnis dan pengelolaan keuangan. 

Menurut Dr. Dyah Purwanti, BUMDes-BUMDes di Kabupaten Ende masih membutuhkan pendampingan serius menuju BUMDes yang mandiri.

"Rekomendasinya disini pemda harus lebih banyak merangkul juga membina, karena BUMDes tidak bisa dibiarkan sendiri karena Pemda dari sisi regulasi, dari sisi kebijakan itu lebih ramah kemudian lebih bisa mendorong dalam hal kelembagaan, kami dari akademisi saja belum lengkap tanpa sinergi dengan Pemda terutama peran kepala desa," tutup Dr. Dyah Purwanti. (*)

Ikuti Berita POS-KUPANG.COM lainnya di GOOGLE NEWS

Sumber: Pos Kupang
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved