Berita Manggarai Timur

Karnaval Budaya Meriahkan Festival Lembah Sanpio 2024 Manggarai Timur

pesan-pesan tentang kebersamaan, sebab di Manggarai Timur ada begitu banyak suku, etnik, bahasa, dan berbagai kelompok agama

Penulis: Robert Ropo | Editor: Rosalina Woso
POS-KUPANG.COM/ROBERT ROPO
Karnaval budaya dalam Festival Lembah Sanpio, Maria Bunda Segala Bangsa, Manggarai Timur.  

Anggota Panitia Seksi Karnaval RD Inosensius Sutam kepada POS-KUPANG.COM, menerangkan, karnaval budaya ini sebagai bagian dalam Festival Lembah Sanpio, Maria Bunda Segala Bangsa Tahun 2024. Ia mengatakan karnaval ini merupakan bagian dari tradisi Kristen yang biasa dibuat pada setiap hari selasa di sebelum Rabu Abu. 

Ia juga menerangkan, karnaval ini diikuti oleh para pelajar dari tingkat TK/PAUD sampai SMA. Selain itu ada perwakilan dari paroki, perwakilan Lingkungan dan KBG, dan juga termasuk perwakilan suku di sejumlah daerah seperti Manggarai Raya, Ngada, Ende, Sikka, Flores Timur, Lembata, Timor, Rote, Sabu, Alor, NTB, Bali, dan Jawa. Dan juga ada perwakilan agama seperti Katolik, Islam, Protestan GMIT dan juga Hindu. 

RD Inosensius juga menerangkan karnaval ini adalah karnaval religi yang menunjukkan bahwa kita sebagai umat berziarah di dunia seperti Bunda Maria dan Tuhan Yesus. Selain berziaran harus bersatu dengan Tuhan,  seperti Bunda Maria yang  menyediakan rahimnya untuk anaknya Yesus Kristus dan juga mentransformasi keinginan daging menjadi keinginan spiritual. 

Sehingga kata RD Inosensius, dalam karnaval juga ada prosesi perarakan patung Maria Bunda Segala Bangsa dari belakang untuk melindungi seluruh peserta karnaval.

Direktur Puspas Keuskupan Ruteng, RD Martin Chen mengatakan, Festival Lembah Sanpio bersamaan dengan kunjungan Paus Fransiskus, sebenarnya mempunyai hubungan yang sangat relevan yang  mengungkapkan tentang kebersamaan dalam kebhinekaan, sesuai tema kunjungan Paus Fransiskus di Indonesia yakni 'Faith Fraternity and Compassion' artinya Iman persaudaran dan bela rasa. 

"Sehingga sangat berhubungan, sangat relevan. Kunjungan bapak Paus sebenarnya mau mengungkapkan kebersamaan dalam kebhinekaan, dalam keragaman bahwa kita ini semua saudara dan pesan ini juga dilaksanakan oleh Keuskupan Ruteng bekerja sama dengan Pemda Manggarai Timur dalam Festival ini,"ujarnya.

Festival ini mempunyai pesan-pesan tentang kebersamaan, sebab di Manggarai Timur ada begitu banyak suku, etnik, bahasa, dan berbagai kelompok agama. 

Sehingga melalui Festival ini, kata RD Martin ingin menunjukkan bahwa kita semua adalah bersaudara. Hal ini juga tampak dalam karnaval budaya tersebut dimana ada keunikan-keunikan dari budaya masing-masing tetapi tetap dalam kebersamaan. 

Demikian juga pada acara puncak Festival itu ada misa agung yang dipimpin langsung oleh Uskup Ruteng Mgr Siprianus Hormat yang dilaksanakan, Minggu 8 September 2024 juga akan diungkapkan bahwa kebersamaan yang sejati itu dipertemukan dalam Tuhan melalui Bundanya Bunda Maria. Apalagi dalam festival ini juga ber pelindung pada Maria Bunda Segala Bangsa. 

Melalui Bunda Maria, Tuhan Yesus lahir ke dunia mempersatukan surga dan dunia. Dan melalui Tuhan Yesus pula segala bangsa dipersatukan dalam cinta. 

"Pesan cinta seperti pesan bapak Suci dan pesan Festival Lembah Sanpio, Maria Bunda Segala Bangsa,"tutupnya. 

Ada pun sebelum karnaval budaya dimulai, pada hari ketiga Festival ini juga dilaksanakan berbagai kegiatan seperti misa pagi di Kapela Sanpio dan Gua Maria Nenoriwu, pelatihan jurnalistik, nonton bareng film terkait ekologi dan perubahan iklim, pelatihan pertanian organik, pengolahan sampah organik dan plastik, dan juga aksi donor darah serta berbagai kegiatan lain yang menarik dan bermakna. (rob) 

Ikuti Berita POS-KUPANG.COM Lainnya di GOOGLE NEWS

 

Sumber: Pos Kupang
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved