Opini
Opini: Belajar dari Kesalahan - Mengenali Kemampuan Anak Melalui Kesalahan Saat Belajar
Mencegah terjadinya human error dapat dilakukan dengan cara mengenal dan memahami kesalahan yang sering kita lakukan.
Process skill error atau kesalahan proses penyelesaian adalah kesalahan dalam proses penyelesaian pengerjaan suatu permasalahan.
Kesalahan ini ditandai dengan salah dalam menentukan operasi atau kaidah perhitungan atau aturan pada saat menyelesaikan soal, salah dalam memilih sistematika penyelesaian soal, salah dalam memilih operasi hitung penyelesaian soal, tidak dapat memproses lebih lanjut proses penyelesian soal. terakhir adalah Encoding error atau kesalahan pengkodean atau penentuan jawaban akhir adalah kesalahan dalam menuliskan kesimpulan atau jawaban akhir.
Kesalahan ini ditandai dengan salah dalam menentukan jawaban akhir atau tidak dapat menentukan jawaban akhir, salah atau tidak dapat menentukan kesimpulan dari jawaban akhir, salah atau tidak dapat menentukan kesimpulan dari jawaban akhir, salah dalam menentukan jawaban akhir akibat kesalahan sebelumnya, salah menuliskan satuan.
Ternyata dengan menganalisis kesalahan-kesalahan tersebut dapat menjadi salah satu jalan untuk mengetahui kemampuan matematis kita. Kesalahan-kesalahan ini akan memberikan informasi kepada kita untuk mengetahui kekurangan dan kelemahan kita dalam belajar matematika. Hal ini juga menjadi tanda bahwa terdapat beberapa aspek yang membutuhkan perhatian khusus.
Baca juga: Komit Dukung Pendidikan Anak, SiCepat Ekspres Salurkan Beasiswa Pendidikan Bagi Anak Alm Markis Kido
Sebagai guru maupun orang tua, hal ini dapat menjadi informasi yang sangat baik guna mengetahui sejauh mana kemampuan matematis anak. Kata lain, kita dapat melihat sejauh mana pemahaman anak terhadap materi yang diberikan.
Guru mendapatkan informasi terkait hal-hal apa saja yang harus lebih diperhatikan ketika mengajar matematika. Guru maupun orang tua dapat membantu anak belajar matematika dengan memfokuskan pada poin-poin yang didapati selama analisis kesalahan-kesalahan tersebut.
Penanganan yang tepat terhadap kesalahan-kesalahan selama belajar matematika dapat meningkatkan kemampuan matematika anak dan akan memberikan hasil yang lebih baik dari sebelumnya.
Saya ingin mengajak kita sebagai orang dewasa untuk berefleksi. Terkadang kita memarahi anak karena mereka tidak mencapai sesuatu yang kita harapkan.
Ketika melihat hasil ujian mereka yang banyak melakukan kesalahan pengerjaan, atau ketika mereka mendapatkan nilai yang rendah, kita memarahi dan menuduh mereka dengan alasan mereka tidak belajar atau kurang belajar, tanpa kita tahu penyebabnya.
Kesalahan yang dilakukan anak ketika belajar bukan menandakan anak tidak mampu. Kesalahan memberikan tanda bagi guru maupun orang tua bahwa anak membutuhkan perhatian lebih pada salah satu aspek dalam dirinya. Anak terkadang belum mampu untuk menyadari kesalahan-kesalahan yang mereka lakukan.
Tugas kita sebagai orang dewasa mengarahkan dan membimbing anak dengan tepat. Ketika kita tahu kelemahan anak, kita akan mampu untuk mengarahkan anak sesuai dengan kebutuhan mereka.
Kita membantu anak mengeluarkan potensi terpendam mereka. Melihat setiap kesalahan mereka sebagai sebuah batu mulia yang perlu digali, dikeluarkan dari dalam tanah, diolah hingga akhirnya menjadi batu mulia yang berharga. Berkilau, indah dan memancarkan sinarnya.
Akhir kata saya ingin memberikan sebuah kata bijak yang saya dapat dari internet “if you are not making mistakes, then you are not doing anything”. Selamat belajar menjadi pribadi yang lebih baik, hari depan menantimu. (*)
Ikuti berita POS-KUPANG.COM lain di GOOGLE NEWS
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.