Renungan Harian Katolik

Renungan Harian Katolik Rabu 28 Agustus 2024, “Kuburan Dilabur Putih”

Hal ini mau menggambarkan tentang kecenderungan kita yang selalu munafik dan ketidaktulus dalam  melaksanakan tugas-tugas kita.  

Editor: Rosalina Woso
DOK. POS-KUPANG.COM
Bruder Pio Hayon SVD menyampaikan Renungan Harian Katolik Rabu 28 Agustus 2024, “Kuburan Dilabur Putih” 

Kisah hidup Santo Agustinus yang telah kita dengarkan ini, memberi ispirasi bagi sertiap orang tentang ketulusan hati memberi diri kepada Tuhan dan membiarkan Tuhan yang mengusai hidupnya walaupun itu harus menunggu sampai bertahun-tahun  lamanya karena telah didoakan oleh ibunya.

Dan setelah dia bertobat, Agustinus semakin memiliki kesempatan yang luas dalam mewartakan firman Tuhan baik sebagai imam maupun sebagai  uskup pada saat itu. Dan yang dilakukan oleh Santo Agustinus ini juga hal yang sama disampaikan oleh Paulus kepada jemaat di  Tesalonika tentang kasih karunia Tuhan yang  telah dianugerahkan kepada umat Allah.

Dalam kasih persaudaraan inilah Paulus memperingati jemaat Tesalonika untuk selalu bekerja memberi kehidupan bagi  mereka sendiri : “Barangsiapa tidak mau bekerja, janganlah ia makan.” Dan bagi semua orang yang bertakwa kepada Tuhan adalah orang berbahagia: “Berbahagialah orang yang takwa kepada Tuhan”.

Namun, bagi Yesus ada begitu banyak yang tidak melasakana kehendak Bapa maka Yesus mengecam orang-orang Farisi dan ahli Taurat yang masih saja bersikap pura-pura dan munafik seperti kubur yang dilaburi cat putih namun di dalamnya adalah kumpulan tulang belulang orang-orang mati. Hal ini mau menggambarkan tentang kecenderungan kita yang selalu munafik dan ketidaktulus dalam  melaksanakan tugas-tugas kita.  

Pola yang disampaikan oleh Yesus ini adalah orang yang sering juga kita lakukan. Maka marilah kita belajar untuk semakin setia kepada Tuhan. 

Saudari/a terkasih dalam Kristus

Pesan untuk kita, pertama:kita adalah juga murid-murid Tuhan Yesus dengan cara yang berbeda dalam  melaksanakan firman Tuhan. Kedua, namun masih sering terjadi di antara kita yang menjalani hidup mereka secara munafik dan tidak jujur. Ketiga, maka kita belajar untuk selalu menjaga hati dan budi kita untuk tetap murni di hadapan Tuhan. (*)

Ikuti Berita POS-KUPANG.COM Lainnya di GOOGLE NEWS

Sumber: Pos Kupang
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved